REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Raksasa Serie A Italia Juventus terancam dikeluarkan dari kompetisi bergengsi UEFA di tengah investasi yang sedang berlangsung menyoal kondisi keuangan klub.
Klub yang berbasis di Piedmont, Turin kini harus menghadapi proses investigasi dari otoritas keuangan Italia dan UEFA. Proses investigasi ini juga membuat Direksi Juventus, yang meliputi Andrea Agnelli dan Pavel Nedved mengundurkan diri.
Persoalan yang terus menjadi sorotan Kantor Kejaksaan Umum Turin yakni dugaan penggunaan keuntungan modal yang dipalsukan dalam neraca mereka. Pun, secara sembunyi membayar gaji pemain selama badai pandemi Covid-19 lalu.
Kini La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia, Rabu (7/12) menyebut petinggi UEFA tidak berniat menunggu keputusan akhir dari penyelidikan tersebut.
Asosiasi Sepak Bola Eropa itu secara tegas segera bereaksi atas pelanggaran yang dilakukan kubu i Bianconeri dengan mencoret klub dari segala keikutsertaan di kompetisi bergengsi Benua Biru.
Adapun, setelah dokumen disahkan oleh Kantor Kejaksaan Umum Turin nantinya UEFA baru dapat bertindak secara mandiri untuk memeriksa situasi ekonomi klub melalui Badan Pengendalian Finansial tingkat Klub (CFCB).
Terdapat tiga tuduhan yang diajukan dalam proses investigasi prisma ke tim pemilik 36 Scudetto. Ketiga tuduhan itu terdiri dari akuntansi yang keliru, laporan keuangan yang keliru, dan manipulasi pasar.