Kamis 22 Dec 2022 09:25 WIB

Guardiola Sanjung Julian Alvarez dan Leo Messi, Ini Alasannya

Alvarez serta Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Muhammad Akbar
 Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola memegang bunga untuk Remembrance Day, sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Brentford, di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 12 November 2022.
Foto: AP/Dave Thompson
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola memegang bunga untuk Remembrance Day, sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Brentford, di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 12 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City memberikan penghormatan untuk Julian Alvarez dan Lionel Messi yang baru saja berjaya di Qatar.

Alvarez serta Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022.

Guardiola memiliki kedekatan emosional dengan dua penyerang tersebut.

Alvarez merupakan anak asuhnya di City. Pada masa lalu, ia pernah menangani La Pulga di Barcelona.

"Untuk Julian, kami senang. Dia banyak bermain dan berkontribusi untuk tim. Kami memiliki juara dunia di tim kami."

"Kami bahagia untuknya. Selamat untuknya, secara pribadi juga untuk Leo Messi, untuk Argentina sebagai sebuah negara," kata juru taktik 51 tahun ini, dikutip dari thisdaylive.com, Kamis (22/12).

Tak lupa, Pep menyebut nama Nicolas Otamendi. Sosok terakhir merupakan mantan bek tengah the Citizens. Kini Otamendi berkostum Benfica.

Ia tak tergantikan di lini belakang La Albiceleste selama di Qatar. Guardiola turut menyampaikan hal positif untuk palang pintu tersebut.

Secara keseluruhan, sang arsitek menilai raksasa Amerika Selatan itu, pantas menjadi nomor satu.

Messi terpilih sebagai pemain terbaik turnamen itu. Trofi di Qatar seakan menegaskan statusnya sebagai salah satu yang terhebat dalam sejarah sepak bola.

Menurut Guardiola, tanpa harus menunggu La Pulga menjadi juara dunia, ia sudah mengetahui kualitas bintang Paris Saint-Germain (PSG) itu.

Alasannya sederhana. Tidak mudah tampil konsisten di level tertinggi dalam 10 hingga 15 tahun terakhir. Messi melakukannya.

Beberapa penggemar sepak bola menilai Pele atau Alfredo Di Stefano, atau Diego Maradona sebagai pemain terbaik.

Pep menghormatinya. Ia merasa itu pendapat subyektif karena berdasarkan pendekatan sentimental.

Ia lebih memiliki banyak waktu menikmati sepak bola di era Messi. Sehingga wajar jika ia melihat La Pulga yang terdepan.

"Jika dia tidak memenangkan Piala Dunia, pendapat saya tentang apa yang dia lakukan untuk sepak bola tidak akan berubah," ujar Guardiola.

Messi sudah meraih semua gelar di level klub dan timnas. Secara individu, ia mengoleksi tujuh mahkota Ballon d'Or.

Menarik dinantikan bagaimana kelanjutan aksi La Pulga bersama PSG di musim ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement