Senin 02 Jan 2023 21:21 WIB

Kecewa Berat di Piala Dunia 2022, Van Dijk: Saatnya Habis-Habisan untuk Liverpool

Van Dijk adalah algojo penalti yang tak mampu mencetak

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Steven Berghuis, Virgil Van Dijk dan Memphis Depay (kiri-kanan) dari Belanda bereaksi setelah kalah dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda dan Argentina di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Sabtu (10/12) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Rungroj Yongrit
Steven Berghuis, Virgil Van Dijk dan Memphis Depay (kiri-kanan) dari Belanda bereaksi setelah kalah dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda dan Argentina di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Sabtu (10/12) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Virgil van Dijk mengatakan, akan menggunakan kekecewaan dari kekalahan adu penalti Piala Dunia Belanda dari Argentina sebagai bahan bakar untuk mengembalikan musim Liverpool ke jalurnya. Van Dijk salah satu dari dua pemain Belanda yang gagal dalam adu penalti di perempat final yang berakhir imbang 2-2.

Pemain asal Belanda itu mengatakan, fokusnya sekarang membawa Liverpool yang berada di urutan keenam kembali ke empat besar Liga Primer Inggris, meskipun tantangan gelar tampaknya tidak mungkin karena mereka duduk 15 poin di belakang Arsenal yang memimpin klasemen sementara.

Baca Juga

"Itu (kegagalan di Piala Dunia 2022) telah memotivasi saya di sini (di Liverpool). Kami beberapa poin di belakang Arsenal tetapi musim ini bisa menjadi musim yang sangat gila, sangat aneh," kata Van Dijk dikutip dari Reuters, Senin (2/2/2022).

"Kami harus realistis dan kami tidak memikirkan gelar saat ini. Kami harus fokus pada permainan di depan kami, memenangkan pertandingan, dan kemudian kita lihat saja," tambahnya. 

Dalam babak perempat final Piala Dunia melawan Argentina, terdapat 16 kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit dalam pertandingan tersebut, dengan Van Dijk terlibat pertengkaran dengan Leandro Paredes di mana ia mendorong gelandang itu ke tanah.

Van Dijk mengatakan, sejak saat itu dia memiliki waktu untuk merenungkan pertandingan yang intens dan berharap untuk memimpin Belanda meraih kejayaan Nations League di akhir musim di kandang sendiri.

"(Mendorong Paredes) jelas merupakan sesuatu yang biasanya tidak saya lakukan tetapi itu adalah momen yang panas dan kita semua adalah manusia, hal-hal ini terjadi," kata Van Dijk.

Ia mengatakan, dorongan besar secara jiwa dan raga untuk sukses bersama Belanda membuatnya rela melakukan apapun. Van Dijk merasa Belanda saat ini memiliki skuad yang fantastis dan era baru dengan kembalinya Ronald Koeman yang menggantikan pelatih Louis van Gaal dan pemain-pemain muda yang datang. 

"Semoga kami bisa melakukan sesuatu yang baik di musim panas dengan final Nations League. Itu akan menjadi langkah yang bagus dan itu adalah sesuatu yang sangat ingin saya menangkan, meskipun ini adalah akhir musim ketika Anda mungkin benar-benar hancur," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement