REPUBLIKA.CO.ID, DAGESTAN -- Mantan atlet bela diri campuran atau Mix Martial Arts (MMA), Khabib Numargomedov, menjawab anggapan segelintir orang yang menganggap dia setara dengan Muhammad Ali. Dalam konteks ini, Khabib dinilai sebagai pejuang Muslim yang berdakwah dengan peran sebagai petarung di arena.
Khabib, dengan wajah serius menegaskan, ia justru bahkan tak merasa mendekati pencapaian Ali. Sebetulnya, di atas arena laga, Khabib memang diakui dunia sebagai seorang sosok fenomenal. Ia menorehkan rekor fantastis selama menjadi petarung MMA dengan 29 kemenangan beruntun, tanpa satu pun noda kalah.
Sulit dicerna, bagaimana mungkin ada atlet yang berkecimpung di dunia baku hantam gaya bebas tidak pernah mengalami kekalahan sepanjang karier profesionalnya. Padahal, olahraga tarung MMA dikenal sebagai gelanggang tanpa ampun yang dipenuhi kebrutalan penuh darah.
Meski demikian, Khabib menilai, pencapaiannya di arena laga tak sebanding dengan sepak terjang Ali di tengah umat manusia.
"Jujur saya bahkan tak merasa mendekati apa yang sudah Ali torehkan. Apa yang Allah berikan kepada Ali, Allah tak memberikannya kepada saya. Ali adalah teladan bagi miliaran orang di dunia," kata Khabib dalam sebuah wawancara belum lama ini, yang dilansir dari Youtube, Selasa (3/1/2023).
"Ia menjadi contoh bukan untuk satu komunitas, misal untuk orang-orang Islam, orang-orang Amerika Serikat, atau orang kulit hitam. Dia adalah contoh besar sepanjang masa," kata Khabib melanjutkan.
"Tentu saja, saya mencontohnya juga. Saya melihat pertarungannya, saya melihat caranya berbicara, tapi saya tak pernah berpikir saya bisa mendekati pencapaiannya," kata Khabib.
Ali, sang legenda dunia, lahir bulan ini pada tahun 1942. Tepatnya, peraih titel juara tinju dunia kelas berat itu lahir pada tanggal 17 Januari di Kentucky, Amerika Serikat. Ali tutup usia pada 3 Juni 2016 silam.
Baca juga : Soal Ingin Gaet Messi Dibanding Ronaldo, Pelatih Al Nassr Rudi Garcia: Saya Hanya Bercanda
Ikuti Whatsapp Channel Republika
