Senin 09 Jan 2023 13:14 WIB

Alasan Milan Dinilai Mendapat Pelajaran Penting Saat ditahan Imbang Roma di San Siro?

Milan tampak bingung ketika mengawal pemain lawan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Kiper AC Milan Ciprian Tatarusanu meninju bola di bawah tekanan dari Tammy Abraham Roma, kanan, selama pertandingan sepak bola Serie A antara AC Milan dan Roma di stadion San Siro, di Milan, Italia, Senin (9/1/2023) dini hari WIB.
Foto: AP /Antonio Calanni
Kiper AC Milan Ciprian Tatarusanu meninju bola di bawah tekanan dari Tammy Abraham Roma, kanan, selama pertandingan sepak bola Serie A antara AC Milan dan Roma di stadion San Siro, di Milan, Italia, Senin (9/1/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Laga AC Milan melawan AS Roma pada giornata ke-17 Liga Serie A Italia musim 2022/23 berakhir dramatis. Papan skor menunjukkan angka 2-2 di Stadion San Siro, Senin (9/1/2023) dini hari WIB.

Tuan rumah unggul 2-0 terlebih dahulu. Milan mengendalikan pertandingan dengan nyamannya. Sayang di menit-menit terakhir mereka kebobolan.

Baca Juga

Semuanya melalui proses bola mati. Pertama pada menit ke-87. Umpan Lorenzo Pellegrini dari situasi sepak pojok disambar Roger Ibanez dengan sundulan, merobek jala  Ciprian Tatarusanu. Berikutnya di masa injury time.

Kali ini lewat tendangan bebas di sisi kanan penyerangan Roma. Lagi-lagi Pellegrini yang menjadi eksekutor. Ia mengirimkan umpan ke kotak penalti lawan, bola yang datang langsung disundul Nemanja Matic. 

Tatarusanu sempat menepis upaya Matic. Bola rebound disambar Tammy Abraham membuat jala Rossoneri kembali bergetar. Setelah pertandingan, kapten tuan rumah Davide Calabria bereaksi.

Ia sulit menerima hasil ini. Terutama jika berkaca pada penampilan mereka di sebagian besar laga berjalan. Milan tidak membiarkan Giallorossi melepaskan satu tembakan tepat sasaran sebelum gol Ibanez.

"Saya pikir satu-satunya cara Roma bisa menyakiti kami adalah dari set play (operan yang berasal dari sepakan bola mati). Mereka tim terbaik di Serie A dalam situasi itu. Itu peluang mereka, dan kami seharusnya tidak membiarkannya. Kami bodoh," kata Calabria kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.

Ini bukan pertama kalinya Milan kebobolan dari situasi demikian. Pertanyaannya, apakah ada yang salah dari cara Rossoneri mengawal pemain lawan? Menurut Calabria mereka selalu melakukan pengawalan dengan cara yang sama.

Terkadang berhasil, tapi beberapa kali juga gagal. Termasuk saat duel kontra I Giallorossi ini. Sang kapten melihat kubu lawan memiliki sederet pemain yang unggul bola atas.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi kami, karena situasi ini adalah bagian dari permainan selama 90 menit," ujar Calabria.

Dengan demikian Milan mulai memiliki 37 poin yang sama dengan Juventus di urutan kedua. Di singgasana ada Napoli dengan koleksi 44 angka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement