REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Villarreal, Quique Setien, tidak mau gegabah dalam menilai kemampuan Real Madrid pada babak 16 besar Copa del Rey, Jumat (19/1/2023) dini hari WIB. Jelang laga di Stadion de la Ceramica itu, mantan pelatih Barcelona itu menganalogikan Los Blancos seperti hewan yang tengah terluka.
Setien merujuk pada hasil minor yang ditorehkan tim besutan Carlo Ancelotti di dua laga terakhir. Meski bisa melangkah ke babak final Piala Super Spanyol, Los Blancos harus susah payah melewati adangan Valencia di babak semifinal. Puncaknya, Los Blancos dipermalukan Barcelona, 0-3, di partai final Piala Super Spanyol, akhir pekan lalu.
Los Blancos pun belum mampu beranjak dari periode sulit sejak menelan kekalahan, 1-2, dari Villarreal pada jornada ke-16, dua pekan lalu. Kendati Real Madrid dinilai tengah berada dalam tren penurunan performa, Setien tidak mau menganggap remeh kampiun La Liga Spanyol musim lalu tersebut.
''Saya tidak mau terjebak dengan anggapan, mereka tengah berada dalam momen buruk. Saya yakin, di laga ini, mereka datang untuk meraih kemenangan. Mereka tengah terluka. Biasanya, hewan buas yang terluka jauh lebih berbahaya,'' kata Setien seperti dikutip El Norte de Castilla, Kamis (19/1/2023).
Pelatih asal Spanyol itu juga tidak mau menjadi hasil terakhir kala menjamu Los Blancos sebagai acuan. Setien masih membuka peluang adanya perubahan taktik ataupun strategi dibanding kala membungkam Real Madrid, 1-2. Kekalahan dari Villarreal itu menjadi awal dari keterpurukan Los Blancos di dua laga berikutnya.
''Secara umum, kami banyak melakukan hal bagus di laga terakhir menghadapi mereka. Tentu kami ingin mengulanginya. Namun, laga berikutnya akan digelar dalam situasi yang berbeda,'' ujar pelatih berusia 64 tahun tersebut.
Mantan pelatih Real Betis itu pun menegaskan, meski dari segi barisan pemain, Real Madrid jauh diunggulkan untuk bisa memetik kemenangan di laga ini, the Yellow Submarine masih memiliki peluang untuk bisa kembali mengejutkan Los Blancos.
''Saat ini, kekuatan antara tim cenderung setara dan setiap tim memiliki kesulitan untuk bisa meraih kemenangan. Secara logika, Real Madrid memang dijagokan untuk bisa menang. Namun, di sepak bola, logika secara umum terkadang tidak selalu berlaku,'' kata Setien menjelaskan.