REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Perekrutan Casemiro dari Real Madrid dianggap menjadi salah satu langkah terbaik Manchester United di bursa transfer awal musim ini. Gelandang bertahan asal Brasil itu langsung menjelma menjadi salah satu pemain andalan pelatih Erik ten Hag di lapangan tengah Iblis Merah.
Meski baru melakoni musim perdana bersama Man United, Casemiro hanya membutuhkan waktu singat untuk beradaptasi. Pemain berusia 30 tahun itu tercatat sudah merumput di 30 partai di semua ajang pada musim ini, termasuk saat dipercaya tampil sebagai starter di 12 partai dari 16 kesempatan tampil di pentas Liga Primer Inggris.
Seperti halnya kala masih membela Real Madrid, Casemiro kembali dipercaya untuk tampil sebagai gelandang bertahan di United. Namun, Casemiro membuktikan tidak hanya piawai menghalau serangan lawan dari lapangan tengah, tapi juga memiliki ketajaman dan insting mencetak gol.
Kemampuan ini dibuktikan Casemiro saat menyumbang dua gol kala Man United membungkam Reading, 3-1, di putaran keempat Piala FA, Sabtu (28/1/2023) waktu setempat. Secara keseluruhan, Casemiro sudah mencetak empat gol dan enam assist buat Man United pada musim ini. Catatan gol ini bahkan lebih tinggi dibanding musim terakhir Casemiro bersama Los Blancos.
Ten Hag pun mengakui, meski berposisi asli sebagai gelandang bertahan, Casemiro juga diinstruksikan untuk bisa terlibat dalam proses membangun serangan.
Casemiro, kata Ten Hag, pun menikmati peran tambahannya tersebut. Dengan tambahan peran ini, kehadiran Casemiro di lapangan tengah pun dinilai semakin krusial.
''Kami tahu, dia adalah pemain hebat. Dia bisa melakukan hal tersebut. Kami melihat dia sebagai bagian dari proses membangun serangan. Dia terlihat nyaman dan menikmati peran tersebut,'' ujar Ten Hag seperti dilansir SportsMole, Senin (30/1/2023).
Pelatih asal Belanda itu begitu terkesan dengan kemampuan lengkap Casemiro tersebut. Mantan gelandang Sao Paolo itu menjadi simbol pemain favorit Ten Hag, yang bisa melakoni lebih dari satu peran dan posisi di sistem permainan. Dengan begitu, perubahan posisi dan peran ini bisa diterapkan dalam sebuah pertandingan.
''Saya suka sepak bola yang dimanis dengan berbagai variasi serta perubahan posisi pemain. Jadi, kami membuat tim-tim lawan tetap sulit menebak. Hal itu menjadi keuntungan tersendiri buat kami. Casemiro benar-benar pemain luar biasa,'' kata Ten Hag.
Ten Hag menyebut, saat ditempatkan sebagai gelandang bertahan, Casemiro selalu mampu berada di posisi yang tepat untuk bisa segera mematahkan serangan lawan di lapangan tengah. ''Dia juga bisa menguasai bola dengan baik. Selain itu, dia juga mampu memberikan operan yang tepat. Alhasil, dia bisa meningkatkan tempo permainan, dan jika perlu, mencetak gol,'' ujar dia menjelaskan.