Rabu 01 Feb 2023 16:46 WIB

PSSI Khawatir Jalannya Kompetisi Liga 1 Terganggu Kericuhan Suporter Sepekan Terakhir

Terjadi pelemparan terhadap bus Arema FC dan Persis serta kantor Arema FC.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Sekjen PSSI Yunus Nusi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sekjen PSSI Yunus Nusi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PSSI Yunus Nusi menyayangkan sejumlah kericuhan yang dilakukan oleh oknum suporter di beberapa tempat dalam sepekan terakhir, antara lain pelemparan terhadap bus Arema FC di Sleman, pelemparan bus Persis Solo di Tangerang, dan penyerangan kantor Arema FC di Malang. Yunus khawatir hal itu akan mengganggu jalannya kompetisi.

"Kita sangat menyesalkan karena kan ada kekhawatiran mengganggu jalannya pertandingan, mengganggu jalannya kompetisi dan Liga 1," kata Yunus kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Yunus meminta para suporter untuk lebih dewasa dalam menyikapi kekecewaan maupun saat menyampaikan protes. Menurutnya, keberlangsungan kompetisi harus dijaga oleh semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia termasuk para suporter. Pasalnya, jika kompetisi kembali dihentikan atau dilarang menghadirkan penonton ke stadion akan ada banyak pihak yang dirugikan. 

"Kita berharap kawan kawan suporter, ayolah kita bersama sama untuk menjaga perjalanan kompetisi ini dengan baik, menahan diri, tidak emosional. Karena kasihan kawan-kawan klub pasca tragedi Kanjuruhan begitu berusaha untuk bangun, kesulitan dengan keadaan lalu ada persoalan persoalan radikalisme suporter yang mengganggu mereka. Bagaimana mereka memecah, melempar batu ke bus ini kan kurang bagus," kata Yunus.

Di samping itu, pihak kepolisian sudah bergerak cepat dengan mengamankan tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyerangan bus Persis Solo di Tangerang. Sebelumnya, polisi juga telah mengamankan 107 orang usai kericuhan saat aksi demo yang dilakukan suporter Arema FC pada Ahad (29/1/2023).

"Kita sudah perintahkan Kapolda Metro untuk mengusut tuntas, karena kita tidak ingin ke depan ada lagi aksi-aksi seperti itu. Kita ingin agar iklim sepak bola sama-sama kita jaga dengan baik, ini perlu kesadaran dan kita jaga sama-sama," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement