REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Erik Ten Hag terus menunjukkan tajinya sebagai juru taktik Manchester United (MU). Teranyar, ia meloloskan Man United ke final Piala Carabao (Piala Liga) musim ini.
MU menyingkirkan Nottingham Forest. Pada leg pertama semifinal di markas Forest, the Red Devils menang 3-0. Teranyar dalam leg kedua di Stadion Old Trafford, Kamis (2/2/2023) dini hari WIB, Marcus Rashford dan rekan-rekan unggul dua gol tanpa balas atas the Garibaldi.
Man United akan bertemu Newcastle United di final. Partai tersebut berlangsung pada akhir bulan ini. Menurut Dailystar, ada empat keputusan penting yang dilakukan Ten Hag saat meloloskan timnya ke Wembley.
Pertama, menempatkan Marcus Rashford di bangku cadangan
Sejatinya Rashford berstatus andalan Manchester United musim ini. Namun Ten Hag tak bisa terus memainkan sang penyerang di setiap pertandingan. Apalagi Man United mulai memasuki jadwal padat.
Di Liga Primer Inggris, MU sedikit mengalami penurunan ketika ditahan imbang Crystal Palace dan kalah dari Arsenal. Melihat fakta tersebut, sang arsitek tim ingin semua pemain utamanya tetap fit. Itulah mengapa di partai kontra Forest ia tak menjadikan Rashford sebagai starter.
Untungnya pesepak bola 25 tahun itu termasuk individu yang bisa memahami berbagai situasi. Ia hanya perlu bersabar tanpa banyak mempertanyakan keputusan pelatihnya. Terbukti, ketika serangan MU kurang bertaji, ia unjuk gigi.
Bersama Jadon Sancho dan Anthony Martial, mereka memberi dampak langsung dalam permainan. Ten Hag tidak bisa meminta lebih dari itu.
Menambah Jam Terbang Alejandro Garnacho
Saat mengistirahatkan Rashford, Ten Hag memasang Alejandro Garnacho di sayap kiri. Sepanjang pertandingan, winger 18 tahun itu terus meneror Neco Williams. Garnacho bahkan terlihat lebih gemilang dibandingkan Antony di sayap kanan Man United.
Pada babak kedua, Garnacho mendapat peluang emas saat melewati dua bek Forest. Sayang, upaya terakhirnya belum bisa mengubah skor. Terpenting, ia menjadi idola baru penggemar Iblis Merah.
Garnacho disukai bukan hanya karena kualitas teknis. Lebih dari itu, Garnacho menunjukkan karakter ingin menjadi pemenang. Tak jarang ia terlibat gesekan dengan para pemain Forest.