REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Cristiano Ronaldo diklaim menjadi pesepak bola dengan bayaran termahal usai menerima pinangan Al Nassr pada akhir tahun lalu. Pengoleksi lima gelar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) itu dikabarkan akan mendapatkan bayaran sebesar 200 juta euro per tahun dari klub asal Arab Saudi tersebut.
Ronaldo diikat dengan durasi kontrak selama dua tahun oleh klub yang berbasis di Riyadh, Arab Saudi, tersebut. Berdasarkan lansiran Sports Keeda, pemain berusia 38 tahun itu akan mendapatkan gaji pokok sebesar 75 juta euro per tahun dari Al Nassr.
Namun, secara keseluruhan, Ronaldo disebut-sebut bisa menerima bayaran hingga 200 juta euro per tahun dari Al Nassr. Besaran bayaran Ronaldo ini termasuk sejumlah bonus, keuntungan, dan kesepakatan komersial dengan pihak ketiga. Dengan total bayaran tersebut, Ronaldo pun menjadi pesepak bola dengan bayaran termahal.
Bahkan, bayaran Ronaldo ini disebut-sebut lebih tinggi dibanding gaji yang didapatkan Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar, dari Paris Saint-Germain (PSG) dalam satu musim. Kendati begitu, meski mendapatkan pundi-pundi dari Al Nassr, Ronaldo bukanlah pesepak bola dengan kekayaan terbanyak sejagat pada saat ini.
Status ini justru digenggam oleh pesepak bola berusia 24 tahun, Faiq Bolkiah. Saat ini, Faiq diketahui tengan membela klub asal Thailand, Chonbury.
''Dalam hal total kekayaan, sejauh ini, Faiq Bolkiah menjadi pesepak bola terkaya dengan kekayaan pribadi mencapai 18 miliar euro,'' tulis laporan Sports Keeda, Selasa (7/2/2023).
Kekayaan Faiq ini tidak terlepas dari statusnya sebagai salah satu keluarga Kesultanan Brunei Darussalam. Faiq merupakan anak dari Pangeran Kesultanan Brunei, Jefri Bolkiah. Jefri adalah adik dari Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah. Dengan begitu, Faiq merupakan keponakan langsung dari Hassanal Bolkiah, yang menjadi Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan Brunei Darussalam.
Sebelum akhirnya mulai memperkuat Chonbury Desember 2021, Faiq diketahui sempat menimba sepak bola di Inggris. Pemain yang lahir di Los Angeles, Amerika Serikat, itu sempat bergabung dengan tim junior sejumlah kontestan Liga Primer Inggris, mulai dari Southampton, Chelsea, hingga Leicester City.
Tampil bersama tim junior Leicester City menjadi kesempatan terakhir Faiq, yang berposisi sebagai gelandang itu, merumput di Inggris. Pemain yang sempat memperkuat timnas Brunei Darussalam pada 2016 hingga 2018 itu kemudian bergabung dengan tim cadangan Maritimo, klub asal Portugal, pada September 2020.