Kamis 23 Feb 2023 22:35 WIB

Morata Desak Penerapan Sanksi Berat untuk Para Pelaku Pelecehan Rasialis

Morata menegaskan pelaku pelecehan rasialis seharusnya diberi hukuman berat.

 Striker Atletico Madrid Alvaro Morata
Foto: EPA-EFE/Kiko Huesca
Striker Atletico Madrid Alvaro Morata

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penyerang Atletico Madrid, Alvaro Morata, mendesak otoritas terkait untuk memberikan sanksi tegas terhadap penonton ataupun suporter yang kedapatan melakukan pelecehan rasial terhadap pesepak bola. Sanksi itu termasuk kemungkinan larangan menyaksikan sepak bola secara langsung di stadion selama seumur hidup.

Otoritas terkait, ujar eks penyerang Chelsea, itu seharusnya tidak ragu menjatuhkan sanksi berat terhadap para pelaku. Ujaran kebencian berdasarkan ras, terutama yang ditujukan kepada pemain, seharusnya sudah tidak ada lagi di pentas sepak bola modern.

Baca Juga

"Orang pertama yang melakukan hal itu di dalam stadion harus dilarang seumur hidup (hadir di stadion). Hal itu sudah tidak bisa diterima dan dipahami. Hal seperti itu seharusnya sudah tidak ada lagi di sepak bola. Saya rasa, pelanggara sudah cukup untuk mengeluarkan mereka,'' kata Morata kepada ESPN, Kamis (23/2/2023).

Morata pun berharap, otoritas di Spanyol bisa mengikuti langkah yang diambil otoritas berwenang di Inggris terkait pelecehan rasial di pentas sepak bola. Pelaku pelecehan rasial, baik yang dilakukan di dalam stadion ataupun di luar stadion, harus mendapatkan hukuman yang berat.

"Kita harus melihat Liga Primer Inggris sebagai contoh. Jika seseorang melakukan hal itu di area lapangan sepak bola, atau di luarnya. Dia tidak akan diperbolehkan lagi berada di event olahraga. Itu pula yang harusnya diterapkan di Spanyol,'' kata eks penyerang Real Madrid tersebut.

Isu pelecehan rasial terhadap pesepak bola kembali mencuat di pentas sepak bola Spanyol dalam beberapa pekan terakhir. Teranyar, winger Real Madrid, Vinicius Junior, menjadi korban pelecehan berbasis rasial saat Real Madrid melawat ke markas Osasuna di laga lanjutan La Liga, akhir pekan lalu.

Dalam laga yang berujung untuk kemenangan Madrid, 2-0, tersebut, Vinicius mendapatkan cemoohan dari suporter tim tuan rumah saat sesi mengheningkan cipta pada awal laga. Tidak hanya itu, siulan dan cemoohan pun ditujukan kepada winger asal Brasil itu selama laga.

Perlakuan serupa juga menimpa winger Villarreal, Samuel Chukwueze, saat memperkuat The Yellow Submarine di laga kontra Real Mallorca, akhir pekan lalu. Dalam laga di markas Real Mallorca tersebut, winger asal Nigeria itu menjadi sasaran cemoohan pendukung Mallorca.

Insiden ini juga sempat menimpa Vinicius saat merumput bersama Real Madrid di markas Mallorca, pertengahan bulan lalu. Pihak penyelenggara Liga Spanyol, La Liga, pun langsung mengambil langkah strategis atas berbagai insiden tersebut.

La Liga telah melayangkan dua keluhan terkait insiden pelecehan rasial di pentas Liga Spanyol pada akhir pekan lalu. Keluhan ini dilayangkan La Liga ke pengadilan Mallorca menyusul penangkapan terhadap pelaku pelecehan rasial di markas Mallorca, Stadion Son Moix, tersebut.

Selain itu, keluhan serupa juga diajukan La Liga ke pengadilan Pamplona terkait insiden pelecehan rasial yang diterima Vinicius di laga kontra Osasuna. Nantinya, Kantor Olahraga Nasional (OND), yang masih menjadi bagian dari Kepolisian Spanyol, akan memaparkan sanksi terhadap para pelaku di hadapan Komisi Anti Kekerasan, Rasial, dan Xenophobia Pemerintah Spanyol. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement