REPUBLIKA.CO.ID, Pada 24 Maret 2012, Pep Guardiola pernah mengeluarkan pernyataan berisi pujian pamungkas untuk Lionel Messi. Ini bertepatan dengan momen Messi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Barcelona.
Guardiola sangat mengenal pria Argentina itu. Keduanya bertahun-tahun menjalin relasi di El Barca. Pantas saja jika sang entrenador menganggap kualitas anak asuhnya sulit ditandingi pesepak bola mana pun.
"Saya merasa kasihan pada mereka yang ingin memperebutkan tahkta Messi. Tidak mungkin. Anak itu unik," ujar Pep, dikutip dari Daily Telegraph.
Sekilas terdengar, kata-kata Guardiola seperti berlebihan. Ada juga pihak yang menganggap itu sah-sah saja. Subjektif.
Jika demikian, fakta di lapangan idealnya menjadi petunjuk paling jelas. Data statistik berbicara apa adanya. Berjalannya waktu, Messi masih di atas sana.
Sebelumnya, ia sempat bersaing ketat dengan Cristiano Ronaldo. Belakangan, La Pulga mulai menjulang sendirian. Dimulai dari jumlah trofi Ballon d'Or.
Messi tujuh kali meraih gelar individu tersebut. Ia unggul dua angka atas Ronaldo. Teranyar, kapten tim nasional Argentina menjadi pesepak bola pria terbaik FIFA 2022.
Bahkan di usia yang telah menyentuh angka 35, sosok yang kini berkostum Paris Saint Germain masih sulit didekati. Ia menyisihkan dua pesaing terdekatnya yakni Kylian Mbappe dan Karim Benzema. Mbappe merupakan rekan setim La Pulga di PSG. Kemudian Benzema berstatus peraih Ballon d'Or 2022.
"Terima kasih kepada semua orang yang memungkinkan saya memenangkan penghargaan ini," demikian petikan ungkapan Messi di instagramnya.
Secara khusus, ia menyebut seluruh penggawa tim nasional Argentina. Kemudian keluarga dan penggemarnya di negara Amerika Selatan itu. Lalu pelatih La Albiceleste Lionel Scaloni serta kiper Emiliano Martinez yang juga terpilih sebagai pemenang.
Dengan semua pencapaiannya, tak berlebihan jika Messi disebut-sebut sebagai pemain terhebat sepanjang masa, dalam sejarah sepak bola. Dari sisi pencapaian tim, ia sudah meraih semua gelar di level klub. Begitu dengan kiprahnya di timnas.
Beberapa bulan lalu, Messi mendapatkan trofi yang paling ia nantikan. La Pulga membawa tim tango menjadi juara Piala Dunia 2022. Fakta demikian semakin melengkapi torehan prestasi sosok kelahiran Rosario tersebut.
Banyak rekor tercipta atas nama yang bersangkutan. Baik itu dari segi jumlah gol, assists, pemain terbaik di satu pertandingan, dan lain-lain. La Pulga seakan menjadi berkah untuk penggemar sepak bola, dalam dua dekade terakhir.
"Messi seperti play station. Dia bisa memanfaatkan setiap kesalahan yang kita buat," ujar mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dikutip dari the Guardian, pada April 2010.
Tentunya, sosok seperti Messi bakal menyentuh garis finis. Jika fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk bersaing, ia akan pensiun. Pada saat itu, dunia akan merindukannya. Terlepas dari fakta, selama ia aktif bermain, tidak semua orang merupakan penggemarnya.