REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Graham Potter berada di tebir jurang pemecatan. Hierarki klub Chelsea dilaporkan bakal memecat sang pelatih apabila the Blues gagal memenangkan dua pertandingan ke depan.
Potter membuat awal yang solid sejak mengambil alih kursi kepelatihan Chelsea dari tangan Thomas Tuchel pada September 2022 kemarin.
Namun, pelatih berusia 47 tahun itu menemui kesulitan dalam beberapa bulan terakhir. Ia hanya memenangkan tiga pertandingan dari 17 laga bareng London Biru, sebuah catatan buruk sejak akhir Oktober lalu.
Bahkan memasuki bulan Februari 2023, tiga pertandingan Chelsea berakhir dengan kekalahan 0-1 atas Southampton serta Borussia Dortmund. Pun, 0-2 dari Tottenham Hotspur akhir pekan kemarin.
Nahasnya the Blues kini tercecer di peringkat 10 klasemen Liga Primer Inggris dan telah tersingkir di dua kejuaraan domestik Piala Liga Inggris serta Piala FA.
Seperti diberitakan The Telegraph dikutip Sportsmole, Rabu (1/3/2023) Potter kini menghadapi dua pertandingan hidup mati melawan Leeds United pada lanjutan Liga Primer dan bersua Dortmund di leg kedua 16 besar Liga Champions (UCL).
Momen untuk membalikkan keadaan setelah kalah 0-1 atas Dortmund sejatinya terbuka lebar bagi Christian Pulisic dan kawan-kawan. Sebab, Chelsea akan tampil di hadapan pendukung sendiri dan Potter tentu bakal meminta pasukannya tampil habis-habisan di Stadion Stamford Bridge.
Andai Potter gagal menjawab ekspektasi di dua laga tersebut, Chelsea diklaim sudah memiliki calon pengganti yakni eks pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino.
Entrenador asal Argentina itu telah menganggur setelah resmi didepak PSG beberapa bulan lalu. Pochettino juga kerap santer dikaitkan dengan beberapa klub Liga Primer termasuk West Ham United yang sedang mencari pengganti David Moyes.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
