REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola telah memenangi sembilan trofi utama di Manchester City. Namun pelatih asal Spanyol itu mengatakan era kepelatihannya di klub Liga Primer Inggris itu akan ditentukan oleh gelar Liga Champions perdana bagi the Citizens.
Guardiola telah menjuarai empat gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA dan empat Piala Liga Inggris bagi City. Namun prestasi terbaik di Eropa yang telah diraih bersama City hanya runner-up Liga Champions pada 2021 lalu. Padahal bersama Barcelona, dia dua kali memenangi trofi tersebut.
Ketika ditanya apakah memenangkan trofi bersama City akan mendefinisikan kesuksesannya di mata publik, Guardiola, "Ya, bukan berarti saya setuju dengan hal itu, tetapi tentu saja, kami akan dinilai untuk kompetisi tersebut."
Ia mengenangk kembali pada saat pertama mendampingi Man City berlaga di Liga Champions pada 2016. Ketika itu, orang-orang menanyakannya apakah dia ada di sana untuk memenangi Liga Champions.
"Jika saya menjadi manajer Real Madrid, saya bisa memahami (pertanyaan itu), tetapi saya menerimanya. Sebanyak apa pun yang kami lalui, itu tidak akan mengubahnya," kata Guardiola.
City akan menjamu RB Leipzig pada leg kedua babak 16 besar pada Rabu (15/3/2023) dini hari WIB, setelah pertandingan pertama berakhir imbang 1-1. Guardiola juga mengatakan masih ada ruang untuk perbaikan dalam permainan serba bisa dari striker Erling Haaland meskipun pemain asal Norwegia itu telah mencetak 34 gol musim ini.
"Saya tidak suka satu pemain hanya mencetak gol di dalam kotak penalti. Itu penting, kami membutuhkannya," katanya. "Namun di luar kotak penalti lawan di mana ia tidak bisa mencetak gol, kami membutuhkannya untuk lebih aktif. Kami harus melihatnya dan dia harus terlibat dalam apa yang kami lakukan. Dia telah berkembang, dia bisa menjadi lebih baik."
Haaland telah mencetak enam gol ke gawang Leipzig dalam kariernya. Meskipun jumlah golnya menurun setelah awal yang gemilang musim ini, gelandang Kevin De Bruyne mengatakan bahwa tim senang dengan penampilan tandemnya di depan.
"Saya merasa pada awal musim ketika semuanya berjalan lancar dan kami memenangkan banyak pertandingan tidak ada yang salah, tetapi ketika Anda kehilangan beberapa poin, itu berbeda," kata De Bruyne. "Saya tidak merasa ada masalah. Saya tidak mendengar apa pun dari tim, dari Erling atau siapa pun," ungkap De Bruyne.