REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Jurgen Klopp tidak menyerah, tapi mengakui peluang tim asuhannya Liverpool untuk membalikkan ketertinggalan tiga gol dari Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Bernabeu, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB, sangat kecil. Liverpool mencetak dua gol dalam 15 menit pertama pada leg pertama di Anfield bulan lalu, tapi kemudian terpuruk dan akhirnya kalah 5-2 setelah Real Madrid melakukan comeback yang menakjubkan.
"Tiga pekan lalu setelah pertandingan, saya mengatakan bahwa dengan hasil itu, Madrid lolos ke babak berikutnya," kata Klopp dalam konferensi pers pada Selasa (14/3/2023). "Sekarang kami tahu ada pertandingan yang harus dimainkan. "(Bahkan) jika hanya ada satu persen peluang (bagi kami untuk membalikkan hasil), saya ingin mencobanya."
Ia menegaskan, Liverpool berada di Kota Madrid untuk menghadapi lawan yang sangat kuat dan mencoba memenangkan pertandingan. Sesulit apa pun itu, ia meyakini hal itu mungkin saja terjadi.
"Kecil peluangnya, tetapi mungkin saja, dan untuk itu kami berada di sini," kata dia.
Liverpool akan menghadapi laga ini dengan modal kekalahan 1-0 dari tim yang terancam degradasi, Bournemouth, akhir pekan lalu. Ini merupakan kekalahan kedelapan mereka di Liga Primer Inggris musim ini. Namun Liverpool sering menyimpan performa terbaik untuk laga Eropa dan memiliki sejarah kebangkitan yang terkenal.
Pada 2018-19 mereka membalikkan kekalahan 3-0 di leg pertama semifinal melawan Barcelona untuk mengalahkan tim asuhan Lionel Messi 4-0 pada pertemuan kedua di Anfield. Sementara pada 2005 mereka bangkit dari ketertinggalan tiga gol saat turun minum untuk mengalahkan AC Milan melalui adu penalti di final.
"Jika kami bisa mengejutkan dengan cara yang negatif, kami juga harus bisa mengejutkan diri kami sendiri dengan cara yang positif," kata Klopp.
"Sudah jelas kami di sini bukan untuk mengatakan kepada Madrid,'Hati-hati, kami akan datang'. Namun kami di sini untuk mencoba memenangkan pertandingan dan untuk memenangkannya, kami harus bermain dengan sangat baik.
Ia mengatakan, permainan yang normal saja tidak cukup. Bahkan permainan bagus sekalipun dirasa kurang sekadar untuk memenangi laga. "Kami harus berada di puncak permainan kami," tegasnya.