Ahad 19 Mar 2023 14:15 WIB

Erick Thohir Tegaskan Pentingnya Pembinaan Usia Dini Sepak Bola

Targetnya pada 2045, sepak bola Indonesia masuk masa keemasan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberikan penjelasan kepada awak media mengenai hasil sarasehan antara komite eksekutif (Exco) dengan Asosiasi Provinsi (Asprov). Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Le Meridien, Jakarta, Ahad (19/3/2023) siang.

Erick menerangkan, salah satu program yang didiskusikan yakni pembinaan usia dini. Agenda demikian harus mulai dijalankan. Setelahnya bakal ada sesuatu yang diputuskan.

Baca Juga

"Bahkan tadi kita memberanikan diri, usia pembinaannya dimulai dari sembilan tahun, bukan 12 atau 14 tahun," kata Erick.

Menurut tokoh yang juga mejabat sebagai Menteri BUMN ini Indonesia ingin mulai berkompetisi di level teratas pada 2034 juga 2038. Oleh karenanya, semua pihak terkait perlu menyiapkan secara detail dari sekarang. Bibit-bibit muda berkualitas menjadi faktor terpenting.

"Sudah deadline, dari sarasehan ini akan menjadi keputusan bersama," ujar Erick.

Menurutnya, Exco akan duduk bersama lagi untuk mematangkan apa yang sudah dibahas. Targetnya pada 2045, menjadi masa keemasan sepak bola Indonesia.

"Paling tidak kita masuk 50 besar, negara sepak bola dunia (peringkat). Itu tidak mudah, Arab Saudi (51), Turki (45). Kita harus berani," ujar Erick.

Pada intinya, ia menegaskan, sarasehan seperti ini merupakan upaya mendengar pendapat. Para Exco tidak bisa mengeluarkan kebijakan tanpa memahami isu dari bawah. Hal tersebut menjadi budaya yang terus digalakkan.

Sebelumnya, Exco sudah berdiskusi dengan pihak Liga 1 dan Liga 2. Kali ini giliran para Asprov bersuara. Muaranya adalah langkah solutif untuk sepak bola Tanah Air.

"Banyak masukan dari para Asprov. Kita jangan bicara masalah satu dan lainnya. Kita harusnya mencari solusi bersama," tutur Erick.

Solusi tersebut harus konkret dijalankan. Sehingga perlahan tapi pasti, satu per satu bisa diwujudkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement