Jumat 07 Apr 2023 05:26 WIB

Juventus Dihukum Penutupan Sebagian Tribun Akibat Pelecehan Rasial Terhadap Lukaku

Lukaku menerima pelecehan rasial dari sebagai pendukung Juventus di Coppa Italia.

Pemain Inter Milan  Romelu Lukaku mendapat kartu merah pada pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Coppa Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari. LUkaku dikartu merah setelah menerima kartu kuning kedua karena bereaksi terhadap hinaan rasial dari pendukung JUventus.
Foto: Marco Alpozzi/LaPresse via AP
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku mendapat kartu merah pada pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Coppa Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari. LUkaku dikartu merah setelah menerima kartu kuning kedua karena bereaksi terhadap hinaan rasial dari pendukung JUventus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Liga Italia menjatuhkan hukuman penutupan sebagian tribun selatan stadion Allianz Arena untuk pertandingan Serie A Liga Italia selanjutnya melawan Napoli yang akan dimainkan pada 23 April waktu setempat. Hukuman ini dijatuhkan akibat kasus pelecehan rasial dari sebagian penggemar mereka terhadap Romelu Lukaku pada pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan, Selasa (4/4/2023) silam. Demikian dilansir dari laman resmi Liga Italia.

Pelecehan rasial terhadap penyerang Belgia itu terjadi sebelum dan saat Lukaku mengeksekusi penalti menjelang pertandingan usai. Gol tersebut sekaligus menyelamatkan Nerazzurri dari kekalahan.

Baca Juga

Lukaku kemudian mendapatkan kartu kuning kedua akibat selebrasinya dengan meletakkan jari di depan bibirnya, di depan para penggemar tuan rumah.

Pemain Belgia 29 tahun itu juga dijatuhi skors larangan bermain satu pertandingan akibat kartu merahnya tersebut. Sedangkan gelandang Juventus Juan Cuadrado dan kiper Inter Samir Handanovic juga dijatuhi hukuman akibat bersitegang setelah peluit panjang berbunyi.

Cuadrado dijatuhi skors tiga pertandingan karena mencekik dan memukul Handanovic, sedangkan sang kiper Inter diskors satu pertandingan akibat perannya dalam perselisihan tersebut.

Setelah pertandingan itu, melalui akun Instagram resminya Lukaku menulis "sejarah berulang," sambil menambahi bahwa ia juga mengalami pelecehan rasial pada 2019.

Agensi Lukaku, Roc Nation, membela kliennya tersebut dan mengatakan bahwa para pesepak bola berkulit hitam telah menjadi subyek kebencian pada pertandingan-pertandingan sepak bola profesional.

"Kebencian tersaji dalam bentuk menirukan suara kera, ejekan-ejekan rasial, dan lemparan kulit pisang kepada pemain-pemain terbaik di dunia, seperti yang dilihat oleh seluruh dunia, disaksikan anak-anak, serta disaksikan oleh keluarga para pemain," demikian pernyataan Roc Nation.

"Tidak seorang pun menghadapi konsekuensi apa pun untuk sikap buruk ini. Tidak ada yang berubah. Tidak ada tindakan yang diambil," tambahnya.

Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, akan menggemakan kampanye anti diskriminasi bertajuk "UnitiDagliStessiColori ("BersatuMelaluiWarna-warnaYangSama) pada pertandingan-pertandingan di semua level pada akhir pekan ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement