Ahad 23 Apr 2023 12:43 WIB

Respons Ten Hag Usai Dihujani Kritik Soal Kebijakan Rotasi Pemain MU

Peforma MU dianggap mulai menurun justru saat memasuki periode akhir musim.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag.
Foto: EPA-EFE/Jose Manuel Vidal
Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) hanya mampu memetik satu kemenangan dalam tiga laga terakhir di semua ajang. Pada laga terakhir, MU bahkan harus mengakui keunggulan Sevilla 0-3 pada leg kedua babak perempat final Liga Europa, tengah pekan ini. 

Ujungnya, Setan Merah harus menyudahi kiprah di Liga Europa pada musim ini lantaran kalah agregat, 2-5, dari wakil asal Spanyol tersebut. Kekhawatiran pun muncul terkait kemampuan peraih titel Piala Liga Inggris musim ini tersebut untuk bisa menjaga konsisten performa.

Baca Juga

Peforma MU dianggap mulai menurun justru saat memasuki periode akhir musim. Pelatih MU Erik ten Hag menjadi bulan-bulanan kritik atas kondisi tersebut. Pelatih asal Belanda itu dinilai alpa dalam melakukan rotasi pemain, terlebih dengan jadwal pertandingan yang begitu padat.

Sempat menjadi satu-satunya tim asal Inggris yang mampu bertahan di tiga kompetisi sekaligus, United memang harus melakoni laga yang cukup banyak. Laga kontra Brighton and Hove Albion di babak semifinal Piala FA, Ahad (23/4/2023) malam WIB, akan menjadi partai ke-53 yang dilakoni United di semua ajang pada sepanjang musim ini.

Ancaman kelelahan mulai menghantui para penggawa United. Apalagi dengan keputusan Ten Hag, yang cenderung jarang melakukan rotasi pemain di starting line-up United. Sejak melakukan tujuh perubahan di starting line-up United saat dibekap Real Sociedad, 0-1, awal September silam, Ten Hag mulai jarang merotasi pemain.

Setidaknya ada empat penggawa Setan Merah diketahui telah mencatatkan lebih dari 3.000 menit pertandingan pada musim ini. Dampak lain yang dirasakan United adalah cedera yang dialami sejumlah penggawa inti United, seperti Raphael Varane, Lisandro Martinez, Christian Eriksen, dan Marcus Rashford.

Kendati begitu, Ten Hag menegaskan telah menerapkan kebijakan rotasi pemain. Gelaran Piala Dunia 2022, yang dihelat pada akhir 2022, meningkatkan potensi cedera yang dialami para penggawa MU. Belum lagi dengan laga playoff yang mesti dilakoni United di fase gugur Liga Europa. 

"Mungkin, kami menjadi tim dengan jumlah penampilan terbanyak di Eropa. Namun, di satu titik, saya rasa, para pemain bisa mengatasi kondisi ini. Kami memiliki pemain yang siap tampil dengan jumlah pertandingan yang cukup banyak," kata Ten Hag seperti dilansir Manchester Evening News, Ahad (23/4/2023).

Namun, eks pelatih Ajax Amsterdam itu mengakui, MU memiliki problem kedalaman skuad di sejumlah lini permainan. Kehilangan pemain di lini tengah dan lini depan, Ten Hag mengungkapkan sempat kesulitan untuk menurunkan komposisi pemain terbaik di setiap laga. Tuntutan untuk bisa meraih kemenangan di tiap laga pun membuat situasinya semakin sulit.

''Saya selalu berkata, kami jarang punya kesempatan menurunkan pemain dengan komposisi yang sama di tiap laga. Tidak hanya di lini tengah, tapi juga di lini depan karena cedera dan sanksi larangan bertanding. Jadi, kami tidak berada dalam posisi melakukan hal itu. Rotasi tetap dibutuhkan untuk menjaga pemain tetap fit,'' tutur Ten Hag.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement