REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Manchester United (MU), Christian Eriksen, membeberkan penyebab utama kegagalan Iblis Merah memetik poin penuh di markas Tottenham Hotspur. Dalam lawatan ke markas Spurs tersebut, Man United menutup laga dengan skor imbang, 2-2, setelah unggul dua gol pada babak pertama, Jumat (28/4/2023) dini hari WIB.
Man United sebenarnya mengawali laga dengan begitu baik. Jadon Sancho sudah membuka keunggulan United pada menit ketujuh. Winger asal Inggris itu memaksimalkan umpan Marcus Rashford dengan sebuah sepakan kaki kanan dari tepi kotak penalti.
Laga memasuki menit ke-44, giliran Rashford yang mencatatkan namanya di papan skor. Rashford merobek gawang tim tuan rumah setelah menyelesaikan sebuah serangan balik cepat Man United.
Namun, keunggulan dua gol Man United ini menguap pada babak kedua. Pedro Porro mencetak gol balasan pertama Spurs pada menit ke-56. Terakhir, Son Heung-min sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-79 setelah menyelesaikan umpan dari Harry Kane. Gol itu sekaligus menjadi gol terakhir di laga ini dan memaksa Iblis Merah pulang dengan raihan satu poin dalam lawatan ke markas klub asal London Utara tersebut.
Eriksen menyebut, kegagalan mempertahankan intensitas permainan pada babak kedua menjadi pangkal kegagalan meraih kemenangan di laga tersebut. Kondisi ini serupa saat MU melakoni leg pertama babak perempat final Liga Europa, pertengahan bulan ini. Seperti halnya saat menghadapi Spurs, Man United juga sempat unggul dua gol atas Sevilla sebelum akhirnya menutup laga dengan skor imbang, 2-2.
''Saya rasa, kami sedikit mengendurkan permainan (pada babak kedua). Itu sudah menjadi problem kami di beberapa laga terakhir, saat mampu tampil tajam pada awal laga, tapi gagal mempertahankannya,'' ujar Eriksen yang pernah membela Tottenham, seperti dikutip BBC, Jumat (28/4/2023).
Berdasarkan catatan laman whoscored, meski unggul penguasaan bola, MU memang cenderung gagal bersaing dengan Spurs dalam hal menebar ancaman pada sepanjang babak kedua. Iblis Merah tercatat hanya melepas enam tembakan dan dua tembakan tepat mengarah ke gawang lawan.
Di sisi lain, tim tuan rumah mampu terus menekan pertahanan MU dengan melepaskan 12 tembakan, termasuk empat tembakan tepat ke arah gawang. Dari empat tembakan tepat ke arah gawang tersebut, tiga tembakan mampu diblok oleh lini belakang Iblis Merah.
Eriksen juga mengakui, Man United mulai kehabisan energi pada babak kedua dan gagal menandingi intensitas permainan yang ditunjukkan oleh para penggawa Spurs. ''Kami mulai kehilangan energi dan kendali atas permainan. Sementara, mereka mulai membangun keyakinan untuk bisa mencetak gol,'' kata eks gelandang Spurs tersebut.
Kegagalan memetik poin penuh di laga ini membuat Man United turun ke peringkat keempat klasemen sementara Liga Primer Inggris. Skuad Iblis Merah tertinggal dua poin dari Newcastle United, yang meraih poin penuh usai membungkam Everton, 4-1, di laga lainnya.
Namun, Man United masih memiliki sisa satu laga tunda dibanding the Magpies. Tidak hanya itu, Iblis Merah juga masih mengantongi keunggulan empat poin dari Tottenham Hotspur, yang berada di peringkat kelima.
Eriksen pun berharap, Man United bisa kembali ke jalur kemenangan guna memperbesar peluang finish di empat besar Liga Primer Inggris musim ini dan tampil di putaran Liga Champions musim depan.
''Masih ada beberapa partai lagi. Kami harus bisa segera kembali meraih kemenangan dan menjaga keyakinan untuk bisa mengakhiri musim ini di posisi yang kami inginkan,'' tegas gelandang asal Denmark tersebut.