Jumat 05 May 2023 08:56 WIB

Wasit Jadi Sasaran Kekesalan Erik ten Hag Saat MU Kalah di Detik Akhir Kontra Brighton

Menurut Ten Hag, menelan kekalahan di detik akhir itu sangat menganggu pikiran.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United (MU), Erik ten Hag.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Pelatih Manchester United (MU), Erik ten Hag.

REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag menjadikan wasit Andre Marriner sebagai sasaran kekesalan usai MU kalah 0-1 dari tuan rumah Brighton & Hove Albion dalam pertadingan Liga Primer Inggris di Stadion Amex, Jumat (5/5/2023) dini hari WIB. Brighton mencetak gol kemenangan melalui titik putih pada menit ke-99 yang dieksekusi dengan sempurna oleh Alexis Mac Allister.

Kekesalan Ten Hag bukan tentang keputusan wasit memberikan penalti, namun proses sebelum itu. Menurut Ten Hag, keputusan wasit sangat disayangkan. Ia juga mempertanyakan beberapa tindakan berbahaya pemain Brighton yang tidak mendapatkan hukuman.

Baca Juga

"Hal yang menjengkelkan adalah bahwa tendangan bebas tidak pernah menjadi tendangan bebas dan saya telah melihat tekel yang sangat buruk hari ini, terkadang tanpa peluit juga," ujar Ten Hag usai pertandingan dilansir dari Standard.

Pada akhirnya, Ten Hag tak bisa berbuat apa-apa ketika handball terjadi di detik-detik akhir yang menyebabkan Brighton mendapatkan hadiah penalti. Meski demikian, pelatih asal Belanda itu mengakui kekalahan tersebut. Namun ia menegaskan ada beberapa keputusan wasit yang mengecewakan.

Pelatih yang dibeli dari Ajax Amsterdam itu mengakui bahwa pada setiap kekalahan pasti mengecewakan. Tetapi menelan kekalahan di detik akhir itu sangat menganggu pikiran. Sejatinya, lanjut Ten Hag, Iblis Merah menciptakan peluang bagus di menit-menit pertama. Hanya saja para pemain MU tidak cukup klinis dalam mengeksekusi peluang yang ada.

"Dan pada akhirnya, kami juga memberikan gol dan itu menjengkelkan karena jika Anda tidak bisa menang karena Anda tidak menyelesaikan peluang, maka jangan kalah,” kata Ten Hag menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement