REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Menteri Olahraga Italia Andrea Abodi mengungkapkan permohonan maaf kepada penyerang Juventus Dusan Vlahovic. Permohonan maaf Abodi ini terkait pelecehaan bernada rasial yang diterima Vlahovic saat tampil di markas Atalanta, Stadion Gewiss, pada giornata ke-34 Serie A, Ahad (7/5/2023) malam WIB.
Dalam laga tersebut, penyerang asal Serbia itu terus mendapatkan cemoohan dari para pendukung La Dea. Vlahovic, yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-65, terus mendapatkan sebutan "Gipsi" dari para pendukung Atalanta. Sebutan Gipsi ini diketahui sebagai bentuk penghinaan terhadap orang-orang yang berasal dari kawasan Balkan dan Eropa Timur, yang didominasi bangsa Slavia.
Terus diteriaki 'Gipsi' dan mendapatkan cemoohan dari pendukung Atalanta, Vlahvovic akhirnya membalas. Penyerang berusia 23 tahun itu melakukan selebrasi golnya, yang dicetak pada menit ke-97, dengan cara menempatkan jari telunjuk ke mulut sebagai ke arah para pendukung Atalanta.
Dengan selebrasi tersebut, Vlahovic seolah meminta para pendukung Atalanta untuk diam. Namun, Vlahovic mendapatkan kartu kuning. Wasit menilai eks penyerang Fiorentina itu melakukan selebrasi gol yang provokatif. Laga itu akhirnya berujung dengan kemenangan Juventus, 2-0, atas tim tuan rumah.
Insiden ini pun mendapatkan sorotan, salah satunya dari Abodi. Hanya beberapa jam selepas laga tersebut, Abodi mengunggah pesan di akun media sosialnya. Seraya mengecam keras perilaku rasial di sepak bola, Abodi juga mengungkapkan permohonan maaf terhadap Vlahovic atas perlakuan yang diterimanya.
"Saya tidak, tidak untuk rasialisme, kami tidak bisa, tidak boleh, dan tidak ingin memilih warna tertentu, baik itu jersey ataupun kulit. Apa pun agamanya atau etnisnya, itu selalu penting. Sama seperti rasa hormat, itu hal penting. Buat pihak yang salah memahaminya, mereka harus membayarnya. Permohonan maaf kami buat Dusan Vlahovic," tulis Abodi di akun Twitter-nya seperti dilansir Football Italia, Senin (8/5/2023).
Di sisi lain, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini memiliki pendapat lain soal insiden terhadap Vlahovic tersebut. Eks pelatih Inter Milan itu menilai, apa yang dilakukan pendukung Atalanta di laga tersebut bukanlah aksi pelecehan rasial. Pasalnya, La Dea juga diperkuat sejumlah pemain asal kawasan Balkan dan Eropa Timur.
Kendati begitu, Gasperini tetap mengutuk keras chant yang dikeluarkan suporter Atalanta terhadap Vlahovic. ''Kami harus melawan rasialime. Namun, jangan samakan hal itu dengan perilaku buruk, yang lebih umum dan luas. Jika itu rasialisme, mereka juga menghina (Mario) Pasalic," kata Gasperini.