Rabu 17 May 2023 10:52 WIB

Kronologi Kericuhan pada Final Sepak Bola SEA Games 2023, Manajer Indonesia Jadi Korban

Selebrasi gol yang provokatif jadi penyebab munculnya kericuhan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 berselebrasi bersama suporter usai menundukkan Thailand pada pertandingan final SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). Indonesia berhasil meraih medali emas usai mengalahkan Thailand 5-2.
Foto:

Situasi kembali memanas di pinggir lapangan karena kubu Indonesia membela pemainnya. Beberapa sosok saling mendorong dan melayangkan pukulan. Ada juga yang mencoba melerai. Manajer timnas Indonesia U-22 Sumardji ditarik hingga terjatuh dengan kerasnya. Ia juga sempat terkena layangan pukulan.

Sumardji sampai dipapah untuk menjauh dari area. Pertandingan terhenti selama beberapa menit. Wasit Matar Ali Al-Hatmi lantas bertindak. Ia dibantu asistennya mengindentifikasi siapa saja yang harus diusir. Pada momen itu, ia mengeluarkan lima kartu merah. Masing-masing untuk bek Indonesia Komang Teguh dan kiper Thailand Thaikadn Soponwit. Kemudian dua kartu merah untuk ofisial Thailand, satu untuk ofisial Indonesia.

Sebelumnya, benih-benih kericuhan muncul pada injury time babak kedua waktu normal. Saat itu, pemain Indonesia Titan Agung sudah terkena kartu merah. Titan tersulut emosi ketika melihat ofisial Thailand melakukan selebrasi berlebihan di depan bench mereka. 

Petugas keamanan sigap meminimalisasi potensi keributan yang lebih besar. Tampak pelatih tim Garuda Indra Sjafri berbincang dengan para wasit. Setelahnya, suasana sedikit kondusif.

Wasit memutuskan pertandingan dilanjutkan. Pada sisa waktu, Indonesia menambah dua gol lagi. Alhasil, Indonesia meraih medali emas perdana cabor sepak bola putra dalam 32 tahun terakhir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement