Sabtu 20 May 2023 11:43 WIB

Pawai Juara SEA Games Timnas U-22 Dinyinyiri Atlet Cabor Lain, Ini Tanggapan PSSI

Sejumlah atlet senior dari cabor lain memilih meninggalkan parade sebelum rampung.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat mengikuti pawai kirab juara kontingen atlet Indonesia di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kirab juara tersebut dilakukan usai perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja. Para atlet berhasil membawa 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Beberapa prestasi membanggakan diraih Indonesia dalam SEA Games kali ini seperti kembali menjadi juara di cabang sepak bola setelah 32 tahun dan pertama kali dalam sejarah perhelatan SEA Games, tim basket putri memperoleh medali emas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat mengikuti pawai kirab juara kontingen atlet Indonesia di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kirab juara tersebut dilakukan usai perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja. Para atlet berhasil membawa 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Beberapa prestasi membanggakan diraih Indonesia dalam SEA Games kali ini seperti kembali menjadi juara di cabang sepak bola setelah 32 tahun dan pertama kali dalam sejarah perhelatan SEA Games, tim basket putri memperoleh medali emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan kesuksesan kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2023 berjalan meriah pada Jumat (19/5/2023). Tawa bahagia hingga tangis terharu menghiasi masyarakat yang hadir di sepanjang jalur arak-arakan. 

Pawai bertajuk 'kirab juara' dibanjiri oleh berbagai elemen masyarakat, tidak hanya suporter tim nasional (timnas) sepak bola putra Indonesia U-22. Setidaknya, ada 31 cabor yang juga menyertakan atlet-atletnya melakukan pawai. Semua bersukacita untuk bangsa.

Baca Juga

Namun, ada saja pihak yang melihat dengan pandangan berbeda terkait pesta rakyat kemarin. Ada yang menilai pawai kontingen Indonesia terasa lebih menganakemaskan keberhasilan timnas U-22.

Memang, ada sedikit perbedaan yang mana anak-anak muda timnas U-22 melakukan pawai kemenangan menggunakan kendaraan bus TransJakarta dengan atap terbuka. Adapun atlet-atlet dari cabor lain memakai bus yang disediakan Kemenpora. Namun, masyarakat sendiri justru tampak antusias dengan pemilihan bus atap terbuka tersebut. 

Hal ini ternyata tak bisa diterima oleh sebagian pihak. Disebut-sebut, beberapa atlet dari cabor yang juga menyumbang emas di SEA Games 2023 memutuskan pergi meninggalkan parade sebelum kegiatan selesai. Salah satu atlet senior bahkan merasa tak dihargai karena menilai perlakuan istimewa diberikan kepada timnas U-22. 

Menanggapi persoalan tersebut, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengaku, kegiatan pawai yang diadakan untuk peraih prestasi SEA Games 2023 itu memang dari inisiatif PSSI yang akhirnya berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Kan kolaborasi dengan Kemenpora. Jadi semua cabor ikut. Memang betul PSSI yang mendorong maju (menggelar pawaii kemenangan), tapi kita mengajak Kemenpora Dito Ariotedjo," kata Arya menjelaskan. 

Arya menambahkan, sepak bola tidak dianakemaskan pada kirab tersebut. Perayaan itu bagian dari apresiasi bagi semua atlet yang berkontribusi maksimal dalam keberhasilan Merah Putih di panggung SEA Games 2023.

"Tak hanya bola tapi semua cabor yang mengikuti SEA Games. Karena SEA Games kan berkontribusi terhadap Indonesia. Kita tahu kita sampai 87 emas, ya jadi semua cabor punya kontribusi," kata dia.

Arya menambahkan bahwa semua pilihan pihaknya serahkan kepada cabor-cabor bersangkutan untuk mengajak semua berkolaborasi.

"Kita kan keluarga semua. Jangan cuma kami yang merayakan tapi kita mau ingin juga mereka sama-sama, makanya kami ajak sama-sama," kata Arya.

Kontingen Indonesia pada ajang dwitahunan mengakhiri perjuangan pada posisi ketiga klasemen berkat 87 medali emas, 80 perak dan 109 keping perunggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement