REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan gelandang serang Arsenal Ray Parlour mengomentari situasi Declan Rice. Nama terakhir sedang menjadi buah bibir menjelang dibukanya bursa transfer musim panas.
Rice masih berkostum West Ham United. Sejumlah klub elite Inggris tertarik meminangnya. Arsenal di posisi terdepan. Namun, Parlour memahami eks klubnya mendapatkan tantangan berat. Tim seperti Liverpool dan Manchester United (MU) ikut mengejar sang gelandang. Kehadiran MU memanaskan perburuan pesepakbola 24 tahun itu.
"Declan harus membuat keputusan besar tentang apa yang ingin dia lakukan," kata Parlour kepada Talksport, dikutip dari insidefutbol.com, Jumat (26/5/2023).
Ia berpendapat jika Rice ingin bertahan di London maka merapat ke Arsenal menjadi langkah bagus. Ia tak perlu banyak beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal. Pada saat bersamaan ia merasakan atmosfer di tim yang levelnya lebih tinggi.
Namun, Parlour realitis. MU bukan klub kecil. Para pemain bakal terganggu fokusnya jika diminati Setan Merah.
Selain Rice, sekarang semua kembali pada West Ham. The Hammers bakal memilih peminat yang bisa memenuhi tuntutan mereka. Harga sang gelandang dikabarkan minimal 100 juta pounds (Rp 1,8 triliun).
"Jadi, ini semua ini tentang kesepakatan di atas meja. Mungkin Manchester United membayar lebih dari Arsenal. Menarik apa yang akan dilakukan Declan," ujar Parlour.
Ia tidak dalam posisi menganalisis harga yang pantas untuk penggawa tim nasional Inggris itu. Penilaian selalu ada. Klub pemilik memasang harga, kemudian peminat berlomba mengajukan tawaran. Itulah dinamika yang biasanya terjadi. Ia memprediksi, Arsenal sudah mempunyai ketetapan sendiri perihal julmah uang maksimal yang akan dikeluarkan.
Dalam situasi tersebut, MU bisa memanfaatkan momentum. Andai the Red Devils membayar lebih sekitar 20 juta pounds di atas apa yang ditawarkan the Gunners maka selesai sudah. Rice berpeluang besar merapat ke Old Trafford.