Kamis 01 Jun 2023 07:25 WIB

Presiden Madura United Akui Format Baru Liga 1 akan Meriahkan Sepak Bola, tapi Ada Catatan

Pemimpin klasemen di akhir musim belum tentu menjadi juara.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Bek tengah Bali United FC, Wellington berhasil menghalau bola dari gelandang serang Madura United FC Lulinha pada lanjutan pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/3/2023). Bali United FC harus menerima hasil imbang usai bermain 1-1 melawan Madura United FC.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bek tengah Bali United FC, Wellington berhasil menghalau bola dari gelandang serang Madura United FC Lulinha pada lanjutan pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/3/2023). Bali United FC harus menerima hasil imbang usai bermain 1-1 melawan Madura United FC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Madura United Achsanul Qosasi menyarankan PSSI untuk mengkaji ulang format baru Liga 1, meminta agar PSSI tidak menggunakan format Champions Series di Liga 1 2023/2024. Ia mengakui format itu akan lebih menguntungkan dari segi bisnis, tapi juga akan sedikit membingungkan.

Perlu diketahui, pada format baru Liga 1 2023/2024, pemimpin klasemen di akhir musim belum tentu menjadi juara. Penentuan juara akan dilakukan melalui sistem Champions Series yang akan diikuti oleh empat peringkat atas. Keempat tim diadu melalui laga home dan away hingga final untuk menentukan juara musim.

Baca Juga

"Championship ini kan lebih ke gebyar dan soal siaran. Kalau seperti itu biar saja empat tim teratas adu saja di Jakarta dalam bentuk turnamen. Jadi jangan home away, pusatkan saja di Jakarta lalu bikin juara Championship," kata Achsanul dalam diskusi "Untung Rugi Format Baru Liga 1" di SPARK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Achsanul mencontohkan beberapa kasus yang mungkin terjadi dan akan merugikan klub jika format baru tersebut digunakan. Salah satunya adalah kerugian bagi pemimpin klasemen akhir yang sudah memastikan banyak poin dari kemenangan sepanjang musim, tapi tidak lantas mendapatkan gelar juara.

"Jangan sampai ini malah membingungkan, karena urutan satu bisa nggak juara meski menang terus," kata dia. "Ada juga kekhawatiran pemain cedera sebelum Championship empat tim itu. Kecuali kalau tim bebas mengganti pemain di fase Championship itu, jadi tolong dipikirkan lagi," ujarnya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement