REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Italia dilaporkan sedang merencanakan sebuah reformasi pada sistem keadilan olahraga. Langkah ini demi mencegah situasi yang dialami Juventus terulang kembali dengan melarang hukuman poin selama musim ini.
Terdapat kontroversi akibat klasemen Serie A berubah berulang kali selama musim ini. Sebab, ini menciptakan ketidakpastian bagi semua klub yang bertarung untuk memperebutkan tempat di Liga Champions dan Liga Eropa.
Juventus awalnya mendapatkan pengurangan 15 poin, yang kemudian dikembalikan melalui proses banding. Namun hukuman baru dijatuhkan, yakni pengurangan sebesar 10 poin, menjelang kompetisi berakhir.
Menurut kantor berita Ansa, dikutip dari Football Italia, Rabu (14/6/2023), pemerintah telah menyusun rancangan amandemen terhadap sistem peradilan olahraga untuk mencegah hal itu terjadi lagi.
Reformasi ini akan memastikan bahwa hukuman dan banding tidak dapat mengubah klasemen selama musim berlangsung, tetapi hanya sebelum atau setelah turnamen selesai.
Juga akan ada modifikasi pada perlakuan fiskal yang diberikan pada keuntungan modal untuk klub olahraga. Hal ini dapat mempengaruhi kasus-kasus di masa depan seputar biaya transfer yang digelembungkan secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal, karena peraturan yang ada dapat diterapkan dengan lebih jelas.