Senin 03 Jul 2023 23:32 WIB

Thomas Doll Risih Pemain Buang-Buang Waktu pada Laga Persija Vs PSM

Persija baru bisa mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-81.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll curhat panjang lebar setelah pertandingan perdana BRI Liga 1 2023/2023 melawan PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (3/7/2023) malam WIB. Thomas mengungkapkan beberapa masalah yang harus diperbaiki untuk perbaikan sepak bola Indonesia. 

Laga tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1. PSM memimpin lebih dulu di menit ke-12 melalui tandukan Kenzo Nambu saat memaksimalkan umpan tendangan bebas Ananda Raehan. Sementara Persija baru bisa mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-81 melalui tendangan placing Ryo Matsumura dari luar kotak penalti. 

Baca Juga

Pelatih asal Jerman itu mengakui anak asuhnya bermain buruk di babak pertama, di mana beberapa pemainnya sering kehilangan bola dan kesulitan untuk menembus pertahanan PSM. Tapi menurutnya, Persija mulai bangkit sejak babak kedua dimulai. Sayangnya, ritme permainan harus terganggu dengan banyaknya pemain yang berjatuhan.

"Hasil akhir 1-1, itu tidak apa-apa. Tapi saya lebih kecewa dengan cara permainan ini berjalan karena banyak pemain yang mengulur waktu sehingga kita kehilangan ritme," kata Thomas dalam konferensi pers usai pertandingan, Senin (3/7/2023). "Jakmania datang untuk menyaksikan pertandingan bola, bukan setiap 3-6 menit setiap orang berjatuhan membuang waktu," ujarnya menambahkan. 

Thomas menilai hal-hal seperti ini yang menghambat sepak bola Indonesia untuk berkembang. Ia mengatakan para pemain di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini harus bisa menunjukkan motivasi mereka untuk bermain, bahwa mereka ingin memenangkan pertandingan dan haus untuk mencetak gol. 

"Di Eropa tidak ada yang seperti itu. Karena jika ada pemain yang membuang-buang waktu, pada akhirnya dia pasti akan ditarik keluar," kata Thomas. 

Ia mengaku kecewa dengan jalannya pertandingan yang banyak berhenti karena pemain yang berjatuhan. Menurutnya itu tidak sebanding dengan atmosfer yang ditunjukkan oleh para penonton di tribun. Thomas mengingatkan bahwa para suporter rela meluangkan waktu, tenaga serta materinya untuk menonton pertandingan yang seru.

"Permainan membuang-buang waktu itu merusak semuanya. Saya kira di musim Liga 1 yang baru ini semua akan berubah lebih baik, tapi ternyata belum semuanya bisa berubah," ujar dia.

Thomas memastikan keluhan ini tidak datang karena timnya tertinggal lebih dulu dalam pertandingan tersebut. Pelatih asal Jerman itu mengaku peduli dengan sepak bola Indonesia, dan hal-hal seperti ini yang justru menghambat sepak bola Indonesia untuk berkembang. "Sepak bola Indonesia harus lebih berkembang lagi dari ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement