REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Salah satu pesepak bola Liga Primer Inggris, yang tidak disebutkan identitasnya ditangkap karena dicurigai melakukan tindak kekerasan seksual musim panas lalu, telah diperpanjang masa jaminannya hingga Agustus 2023. Pemain, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum, ditangkap di London Utara pada 4 Juli tahun lalu karena dicurigai melakukan dua serangan terpisah.
Salah satu dugaan penyerangan dikatakan terjadi pada Juni 2022, sementara yang lain diduga terjadi pada April 2021. Meskipun sang pemain membantah semua tudingan tersebut.
Surat kabar Inggris The Telegraph dikutip Daily Star, Kamis (6/7/2023), menjelaskan terdapat beberapa perpanjangan jaminan internasional bagi pemain Liga Inggris yang dituduh melakukan pemerkosaan tersebut.
Terbaru adalah jaminan internasional terhadap kasus sang pemain kembali diperpanjang hingga Agustus 2023 mendatang, yang juga diakui oleh Polisi Metropolitan.
"Pada 4 Juli, tuduhan pemerkosaan terhadap seorang wanita berusia 20 tahun dilaporkan ke polisi. Dilaporkan dugaan pemerkosaan terjadi ada Juni 2022," demikian pernyataan tersebut.
Sementara dalam masa tahanan, sang terduga ditangkap atas adanya insiden pemerkosaan yang dilakukan pada rentang bulan April dan Juni 2023. "Tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil sehubungan dengan pelanggaran tersebut pada Juni 2021, tetapi penyelidikan atas pelanggaran lainnya sedang berlangsung."
Tak lama setelah penangkapan, klub pemain tersebut menyatakan si pemain tidak akan diskors, sementara penyelidikan polisi sedang berlangsung.