Senin 17 Jul 2023 20:43 WIB

MotoGP Kehilangan Ikon Selepas Valentino Rossi, Bagnaia Berharap Marquez Bangkit

Bagnaia menekankan pentingnya punya karakteristik dan enggan mengikuti pendahulu.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Valentino Rossi (kanan) dan Marc Marquez (kiri) saat terlibat pertarungan digelaran MotoGP beberapa waktu lalu.
Foto: Nicolas Aguilera/EPA-EFE
Valentino Rossi (kanan) dan Marc Marquez (kiri) saat terlibat pertarungan digelaran MotoGP beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selepas keputusan pensiun Valentino Rossi, gelaran MotoGP dianggap kehilangan banyak penggemar. Pasalnya, ajang balap motor tersohor di dunia itu seakan kehilangan ikon.

Francesco Bagnaia menjadi rider yang paling mendapat atensi besar dari pecinta MotoGP saat ini. Di samping amburadulnya performa Marc Marquez, Pecco sapaan akrab Bagnaia, sukses menjadi juara balap motor kelas dunia musim lalu.

Baca Juga

Pecco merupakan lulusan pertama Akademi VR46 milik Valentino Rossi yang memenangkan kejuaraan MotoGP. Itu jelas menjadi sebuah warisan luar biasa dari the Doctor, julukan Valentino Rossi, selepas pensiun.

Namun popularitas arus utama yang dibuat oleh ketenaran Rossi bisa dibilang belum direplikasi sejak pensiun pada akhir 2021. Hal ini memicu beberapa anggapan bahwa MotoGP kekurangan ikon selepas pensiunnya Rossi yang ditanggapi oleh Pecco.

"Saya ingin menjadi diri saya sendiri. Kisah karakter ini tidak menarik bagi saya karena menurut saya, kita semua harus menjadi diri kita sendiri, apa adanya," kata Pecco kepada Mundo Deportivo dikutip Crash, Senin (17/7/2023).

Pecco menekankan pentingnya memiliki sebuah karakteristik tersendiri dan enggan mengikuti para rider terdahulu.

"Di Italia dan Spanyol saya pikir orang-orang sangat terpikat pada masa lalu dan membuat banyak kesalahan dengan membandingkan pembalap sebelumnya dengan yang sekarang," kata Bagnaia. "Anda tidak bisa membandingkan saya dengan Casey Stoner yang memenangkan kejuaraan bersama Ducati pada 2007. Kita berbeda, kita adalah orang yang berbeda."

Gelar juara pertama Bagnaia datang dengan mengalahkan generasi pembalap yang lebih baru, yaitu juara bertahan Fabio Quartararo. Pemenang enam kali kelas utama Marquez, sebagian besar absen musim lalu, dan tetap berada di luar perburuan kejuaraan karena cedera dan motor di bawah standar.

Lebih lanjut pembalap asal Italia usia 26 tahun itu berharap Marc Marquez segera kembali dari periode gelap dan bersaing di lintasan balap.

"Marquez pembalap yang paling banyak menang, tetapi beberapa tahun ini terasa sulit baginya. Saya harap ia sepenuhnya pulih," jelas Bagnaia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement