Jumat 21 Jul 2023 05:58 WIB

Liga 2 Terapkan Larangan Kehadiran Suporter Tim Tamu

LIB akan dibantu pihak kepolisian dalam mencegah suporter tim tamu datang menonton.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus.
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia (PT LIB) Baru Ferry Paulus mengatakan bergulirnya Liga 2 2023/2024 akan memakai kebijakan yang sama seperti BRI Liga 1 2023/2024 yaitu tentang larangan kehadiran suporter tim tamu saat tim kesayangannya bermain away atau tandang.

Kebijakan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 1 sendiri adalah bentuk transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 yang lalu. Ini juga hasil kesepakatan antara PSSI dan FIFA.

Baca Juga

"Larangan itu sifatnya formal. Untuk Liga 2 juga akan sama (larangan suporter tim tamu seperti Liga 1)," kata Ferry pada club owner's meeting Liga 2 2023/2024 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Ferry menegaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk Liga 2, tapi secara lebih luas juga akan diterapkan pada kompetisi sepak bola kelompok umur.

Meski telah ada larangan suporter tim tamu hadir, masih ada pelanggaran yang mengakibatkan kerusuhan antarsuporter selama berlangsungnya Liga 1 yang hingga kini akan memasuki pekan keempat. Misalnya kerusuhan suporter pada pertandingan antara Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur pada 15 Juli.

Penerapan kebijakan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 2 berkaca dari kerusuhan suporter yang terjadi di Liga 1. Mantan petinggi di Persija Jakarta itu mengatakan pihaknya kini telah melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mencegah kehadiran suporter tim tamu mendukung tim kebanggaannya saat bermain tandang.

Dalam hal ini, Ferry menerangkan klub dan PT LIB telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah kehadiran fans tim tamu.

"Tindakan preventif dari pihak klub menyampaikan ke kepolisian bahwa ada indikasi hadirnya suporter tamu. Kepolisian kemudian melarang untuk berdekatan dengan stadion. Ada yang dipulangkan. Itu caranya polisi," jelas Ferry.

"Bahkan dua hari sebelum match kita udah dapat laporan. Kita punya hot line servis di internal LIB. Kalau ada kesulitan dari pihak polisi, kita bisa membantu untuk menginformasikan ke mabes. Double cover untuk menanggulangi tindakan preventif tadi."

Tidak hanya menyinggung mengenai larangan suporter untuk tim tamu, pada club owner's meeting Liga 2 jilid 2, setelah yang pertama pada 27 Juni lalu, Ferry juga memberikan tiga kabar terbaru tentang berjalannya Liga 2 musim depan.

Kick-off paling lambat dimulai pada 8 September, memakai regulasi dua pemain asing, dan juga pemakaian stadion kandang yang bisa sharing atau dapat dipakai lebih dari satu klub.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement