Ahad 23 Jul 2023 13:59 WIB

Casey Stoner, Si Elite tapi Pongah yang Bikin Usaha Valentino Rossi Terlihat Standar

Di mata Stoner, MotoGP sudah tak menantang lagi sehingga layak ditinggal pensiun.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Casey Stoner. Kerap dikenal sombong dengan kemampuannya selama berkarier di MotoGP.
Foto: AP
Casey Stoner. Kerap dikenal sombong dengan kemampuannya selama berkarier di MotoGP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Casey Stoner membuat keputusan besar sekaligus mengejutkan pada akhir 2012 dengan memastikan dirinya gantung helm dari dunia MotoGP. Padahal saat itu dirinya sedang berada dalam puncak karier.

Faktor terbesar yang membuat rider asal Australia untuk menyudahi karier balap roda dua adalah kejuaraan MotoGP berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Baca Juga

Menurut 'Kuri-Kuri Boy' perkembangan yang terjadi di MotoGP merusak estetika ajang balap motor paling bergengsi tersebut, yang dikatakan Stoner kehilangan esensi sesungguhnya.

"Kenapa saya pensiun? Sederhana saja, saya merasa motor MotoGP saat ini terlalu mudah. Persoalan elektronik, yang mengambil alih kendali, kemudian aerodinamika, dan teknologi lainnya," kata Stoner menjelaskan beberapa waktu lalu seperti dikutip pada, Ahad (23/7/2023).

Kepergian Casey Stoner disayangkan banyak pihak karena MotoGP kehilangan salah satu talenta terbaik yang bisa meramaikan kejuaraan. Meski saat itu Honda langsung mempromosikan Marc Marquez, yang berhasil membuat kejutan dengan memenangi gelar pada musim debutnya.

Namun, Marquez dikatakan belum bisa menggantikan posisi Stoner dan Valentino Rossi yang sama-sama sudah memutuskan pensiun dari arena balap MotoGP.

Lebih lanjut, perkembangan MotoGP yang membuat banyak aturan membuat dirinya merasa tidak nyaman. Ia menilai ketetapan operator terlalu berlebih dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

Salah satu keunggulan Stoner ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement