REPUBLIKA.CO.ID, MUNDERFING -- Status Valentino Rossi sebagai legenda MotoGP, tak terbantahkan. Banyak fakta mendukung hal itu.
Rossi mengoleksi tujuh gelar juara dunia selama aktif di ajang tersebut. Belum ada pembalap lain yang menyamai pencapaiannya. Hanya Marc Marquez yang mulai mendekat.
Marquez tertinggal satu gelar di belakang the Doctor. Namun melihat kondisi the Baby Alien saat ini, sulit bagi pria Spanyol itu mendekati rivalnya. Belakangan andalan Repsol Honda tersebut, lebih akrab dengan cedera.
Kembali ke topik, yakni tentang indikator Rossi sebagai legenda Moto GP. Tak bisa dipungkiri, ajang ini menarik lebih banyak penonton saat VR46 turun gunung.
Sempat ada kekhawatiran, Moto GP bakal sepi peminat ketika Rossi pensiun. Untungnya the Doctor tidak benar-benar menghilang. Ia masih aktif terlibat dari belakang layar.
Beberapa jagoan di lintasan di era terkini, merupakan anak didiknya. Itu termasuk Francesco Bagnaia. Andalan Ducatti yang akrab disapa Pecco itu pemegang gelar juara dunia Moto GP musim 2022.
Berikutnya, tak jarang Rossi mendapat pujian dari kompetitor. Dani Pedrosa, salah satu yang mengakui kejeniusan cara membalap the Doctor. Ia tak asal bicara.
Beberapa tahun lalu, ia juga masuk kategori pesaing Rossi. Tepatnya ketika ia masih berstatus rekan setim Marquez di Honda. Saat itu Pedrosa terlibat pertempuran dengan VR46 di lintasan.
"Gaya balap Valentino Rossi dirancang untuk memblokir lawan. Dia tidak memaksa untuk menjadi yang tercepat, namun dia akan memperlambat Anda sampai Anda ragu dan membuat kesalahan," kata sosok berusia 37 tahun itu dalam sebuah penyataan, dikutip dari akun youtube 46gaspolind.
Kini keduanya tak lagi berduel di lintasan...