Ahad 06 Aug 2023 15:59 WIB

Jelang Community Shield Vs Arsenal, Guardiola Kembali Serang UEFA Bahkan FIFA

Jadwal pertandingan yang ada membuat Guardiola tersiksa.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Manchester City
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Manchester City

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kembali mengeluhkan jadwal padat yang dimiliki pesepak bola profesional saat ini. Apalagi City yang akan bertanding di berbagai kompetisi.

The Sky Blues merupakan peraih treble musim lalu. Otomatis klub tersebut akan bermain di sejumlah ajang tambahan lainnya. Di depan mata, Erling Haaland dan rekan-rekan dijadwalkan bertemu Arsenal pada Community Shield 2023. 

Baca Juga

Duel tersebut berlangsung di Stadion Wembley, London, Ahad (6/8/2023) malam WIB. Berikutnya, the Citizens bakal mentas di Piala Super Eropa dan Piala Dunia antar klub. Khusus di Piala Dunia antar klub, Man City akan bermain di edisi terakhir format lama.

Artinya, wakil Eropa itu akan menghadapi enam atau tujuh perwakilan dari benua lain. Setelah ini formatnya berubah. Pesertanya ditambah menjadi 32 tim, dan dimainkan di Amerika Serikat pada musim panas 2025.

Artinya, jumlah pertandingan semakin bertambah bagi setiap pemain. Apalagi untuk mereka yang berstatus juara bertahan di sejumlah kompetisi. Terutama di Inggris.

Saat ini saja, klub-klub Raksasa di Negeri mendiang Ratu Elisabeth, sudah pasti mentas di empat ajang berbeda. Khusus City bakal memperebutkan tujuh gelar. Dimulai dari Community Shield melawan Arsenal.

"Permasalahan di sini (sambil menyentuh kepalanya), adalah kelelahan. Lihat sudah berapa banyak pemain yang cedera di pramusim, dalam kondisi buruk, lembab, panas, lapangannya tidak terlalu bagus, terutama di Amerika Serikat," kata Guardiola, dikutip dari independent.co.uk.

Ia hanya bisa menyuarakan keprihatinannya. Semua sudah ditetapkan. FIFA, UEFA terus berproses melakukan perubahan.

Menurut Pep, setiap pemain ingin unjuk gigi. Namun, jika berlebihan, justru kurang bagus. Setelah beraksi di depan 60 an ribu penonton, para profesional tersebut membutuhkan waktu pemulihan fisik dan mental.

"Tapi setiap tahun, ini menjadi semakin buruk dan buruk. Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana ini akan berakhir," ujar eks juru taktik Barcelona dan Bayern Munchen itu.

Pada akhirnya mereka harus beradaptasi. Kendati menurut Guardiola, keadaan demikian sangat tidak normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement