Selasa 15 Aug 2023 12:20 WIB

Keberanian Titisan Valentino Rossi yang Melegenda; Dihormati Kawan, Disegani Lawan

Marco Simoncelli dicintai karena gaya balap bak gladiator yang agresif.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Marco Simoncelli saat merayakan podium di GP Australia pada 2011 silam.
Foto:

Reputasi Simoncelli sebagai pembalap yang agresif terbangun sejak berhasil menjuarai kelas 250 cc dan akhirnya mentas di kelas utama pada 2010 bersama Tim Honda Gresini. Reputasi ini yang membuat Simoncelli tidak disukai sejumlah besar pembalap di kelas utama. Namun, mekanik kawakan di pentas MotoGP, Alex Briggs, memiliki pendapat lain. 

''Satu-satunya alasan kenapa mereka tidak menyukai Marco adalah karena dia adalah pembalap baru dan sangat cepat, itu saja,'' kata Briggs, yang pernah berkerja sama dengan Valentino Rossi tersebut. 

Tidak hanya itu, Colin Edwards juga punya penilaian tersendiri soal gaya balapan Simoncelli. ''Anda tidak bisa membawa seorang gladiator tampil di opera. Kami (pembalap) berada di lintasan untuk bertarung. Jadi, saya kira, Marco bukanlah pembalap yang terlalu agresif. Dia hanya menikmati pertarungan,'' ujar pembalap asal Amerika Serikat tersebut. 

Terlepas dari agresivitas di dalam lintasan, Simoncelli justru menjadi sosok yang begitu riang dan ramah di luar lintasan. 

photo
Marco Simoncelli saat masih jadi pembalap MotoGP, beraksi di sirkuit Mugello, Italia pada awal Juli 2011 silam. - (EPA/CLAUDIO ONORATI)

Mantan pembalap sekaligus kolumnis di majalah Motorsport, Matt Oxley, menilai, kualitas di atas menjadi salah satu alasan kenapa Simoncelli bisa memberikan kesan yang begitu mendalam buat fans MotoGP. Selain gaya balap, kualitas ini pula yang menjadi pengingat dan penyebab Simoncelli kerap disebut sebagai The Next Rossi. 

 

''Dia selalu berusaha menemukan humor di setiap situasi. Dia jenaka dan tidak peduli. Karena itulah, dia begitu disukai. Fans mencintai dia karena begitu gila di atas trek, tapi begitu hangat dan terbuka di kehidupan di luar trek. Dia merupakan lawan dari pebalap MotoGP yang bertingkah seperti robot. Dia seperti pria hangat yang memiliki kecanduan serius terhadap kecepatan,'' tulis Oxley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement