Selasa 05 Sep 2023 22:52 WIB

Henderson: Uang Bukan Alasan Utama Hijrah ke Liga Arab Saudi

Liga Arab Saudi berencana menjadi salah satu kompetisi sepak bola terbaik di dunia.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
Jordan Henderson bereaksi setelah pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Liverpool FC dan Chelsea FC di Liverpool, Inggris,Sabtu (21/1/2023).
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Jordan Henderson bereaksi setelah pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Liverpool FC dan Chelsea FC di Liverpool, Inggris,Sabtu (21/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMMAM -- Mantan kapten dan gelandang Liverpool Jordan Henderson menegaskan, gelontoran gaji tinggi bukan satu-satunya alasan untuk hijrah ke Al Ettifaq dan merumput di Liga Arab Saudi. Henderson justru terkesan dengan rencana Liga Arab Saudi untuk menjadi salah satu kompetisi sepak bola terbaik di dunia.

Gelandang berusia 33 tahun itu resmi meninggalkan The Reds pada jendela transfer musim panas tahun ini. Al Ettifaq rela merogoh kocek sedalam 12 juta poundsterling untuk menebus Henderson dari Liverpool. Klub yang berbasis di Dammam, Arab Saudi, itu kabarnya juga bakal memberikan gaji tinggi buat Henderson. Eks gelandang Sunderlan itu dilaporkan bakal menerima gaji sebesar 700 ribu poundsterling per pekan. 

Baca Juga

Dengan besaran gaji tersebut, pemain yang terikat kontrak hingga 2026 bersama Al Ettifaq itu menempati peringkat ketujuh dalam daftar 10 pemain dengan gaji tertinggi di pentas Liga Arab Saudi.

Namun, Henderson membantah soal besaran gaji tersebut. Meski mengaku uang menjadi salah satu pertimbangan, Henderson menegaskan, gaji tinggi bukan alasan utama untuk menerima pinangan dari Al Ettifaq. Keinginan untuk terlibat dalam sebuah proyek besar Liga Arab Saudi untuk menjadi kompetisi terbaik di dunia telah menarik minat Henderson.

''Uang bukan satu-satunya dan alasan utama hijrah ke klub ini (Al Ettifaq). Anda harus merasa masih dibutuhkan, masih memiliki kontribusi untuk mencapai sesuatu. Berusaha menjadikan kompetisi ini sebagai salah satu kompetisi terbaik di dunia? Itu yang menarik saya. Saya ingin menjadi bagian dari perkembangan olahraga ini. Semua itu datang lebih dulu sebelum berbicara soal uang,'' kata Henderso dalam wawancara dengan the Athletic, seperti dikutip Sky Sports, Selasa (5/9/2023).

Di Al Ettifaq, Henderson bekerja sama dengan mantan kapten Liverpool, Steven Gerrard, yang dipercaya menukangi tim utama Al Ettifaq. Henderson langsung dipercaya mengenakan ban kapten Al Ettifaq. Dari empat kesempatan tampil sebagai starter di pentas Liga Arab Saudi, Henderson sudah mencatatkan dua assist.

Kepindahan Henderson ke Al Ettifaq juga disertai berbagai kritik pedas, terutama soal keberpihakan pengoleksi 77 caps buat Timnas Inggris terhadap gerakan pro LGBTQ. Dukungan Henderson terhadap gerakan pro LGBTQ pun terwujud dengan penggunaan ban kapten berwarna pelangi saat masih memperkuat Liverpool.

Di sisi lain, Arab Saudi merupakan salah satu negara yang menentang keras gerakan pro LGBT. Dengan memilih hijrah ke Liga Arab Saudi, Henderson dinilai telah berpaling dan tidak lagi memberikan dukungan terhadap gerakan pro LGBT. 

Henderson mengungkapkan masih membuka kemungkinan untuk mengenakan ban kapten berwarna pelangi sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan pro LGBT. Namun, Henderson tidak akan mengenakannya saat merumput di Arab Saudi. Henderson berusaha untuk tetap menghormati kultur dan pandangan agama di Arab Saudi.

''Jika kami semua berkata, semua orang bebas menjadi siapapun dan kita harus inklusif, maka kami harus tetap menghormati kultur dan pandangan agama mereka. Apabila hal itu (mengenakan ban kapten pelangi) malah menunjukan rasa tidak hormat terhadap kultur dan agama mereka, maka saya tidak akan melakukannya. Kita harus menghormati semua orang,'' kata Henderson.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement