REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah berkirim surat kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF). Surat itu untuk mempertanyakan penilaian AFF tentang permainan kasar pesepak bola Vietnam kepada pemain Indonesia di partai final Piala AFF U-23 2023 pada 26 Agustus 2023 lalu.
Indonesia memang gagal memenangkan pertandingan tersebut lewat adu penalti. Tapi yang paling disesalkan adalah penilaian wasit yang cenderung merugikan tim asuhan Shin Tae-yong. Salah satu yang paling mencolok adalah aksi Nguyen Hong Phuc yang dengan sengaja menyikut kepala Haykal Al Hafiz. Selain itu, permainan kasar yang dianggap layak diganjar kartu juga dilakukan Hong Phuc kepada Arkhan Fikri pada menit ke-101.
"Kita kirim surat (ke AFF), kita ingin mempertanyakan bagaimana penilaian dari mereka," kata Erick di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Erick juga mengungkapkan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengurangi jadwal timnas Indonesia yang tidak masuk kalender FIFA. "Kita juga sedang diskusi bagaimana dengan jadwal kita yang sangat padat antara jadwal FIFA, liga, kita juga harus berpikir nanti jadwal-jadwal yang tidak masuk kalender FIFA mungkin kita harus kurangi," ujarnya.
Sebelumnya, muncul desakan agar PSSI keluar dari AFF setelah sejumlah pihak menganggap timnas Indonesia U-23 dicurangi di Piala AFF U-23 2023. Tapi daripada mengambil langkah itu, Erick lebih mempertimbangkan untuk mengurangi keikutsertaan Indonesia di ajang yang tak masuk kalender FIFA.
"Karena bukan masalah salah dan benar, karena jumlah pemain kita ini belum tebal. Misalnya di U-17 ada 40 pemain sama rata, U-20 ada 40, tim nasional 60, kita bisa memecah tim. Cuma kalau sekarang kan contoh dari pemain senior cedera tiga, ngambil dari U-23. Artinya apa? Tipis. Jadi kalender-kalender non-FIFA kita review mana yang memang kita kuat atau sasaran antara," kata Erick menjelaskan.