Jumat 08 Sep 2023 23:08 WIB

Luis Rubiales Terancam Penjara karena Cium Bibir Pemain Sepak Bola Wanita Spanyol

Kasus Rubiales tengah diajukan ke pengadilan Spanyol.

Rep: mgrol147/ Red: Israr Itah
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Luis Rubiales
Foto: AP/Paul White
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Luis Rubiales

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales terancam hukuman penjara karena mencium bibir pemain tim wanita Spanyol yang menjuarai Piala Dunia Wanita 2023 lalu. Rubiales dapat terkena hukuman empat tahun penjara jika terbukti melakukan pelecehan seksual dan pemaksaan ciuman.

Jaksa penuntut negara Spanyol mengumumkan dakwaan pidana terhadap Rubiales pada Jumat, tiga hari setelah pemain timnas wanita Spanyo Jenni Hermoso mengajukan pengaduan resmi dengan tuduhan pelecehan seksual.

Baca Juga

Rubiales diskors dari pekerjaannya selama 90 hari oleh FIFA sambil menunggu penyelidikan oleh badan sepak bola tersebut setelah mencium Hermoso. Insiden ini terjadi saat upacara penghargaan kemenangan Spanyol atas Inggris di Piala Dunia Wanita di Sydney pada bulan lalu. Jaksa Spanyol mengajukan kasus Rubiales ke Pengadilan Nasional di Madrid.

Rubiales dapat menghadapi denda atau hukuman penjara satu hingga empat tahun jika terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual, menurut undang-undang yang diambil dari tahun lalu yang menghapus perbedaan antara “pelecehan seksual” dan “penyerangan seksual.”

Jaksa mengatakan pada Jumat bahwa Rubiales bisa saja melakukan tindakan pemaksaan, ketika menurut Hermoso, dia dan “rombongan profesionalnya” menekan pemain tersebut dan keluarganya untuk mengatakan bahwa dia “membenarkan dan menyetujui apa yang terjadi”.

Rubiales berkeras bahwa ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan menolak untuk mengundurkan diri dari jabatanya. Rubiales mengeklaim dalam pidatonya yang berapi-api bahwa dia adalah korban dari “feminis palsu”.

Hermoso mengajukan pengaduan resmi terhadap Rubiales dengan tuduhan pelecehan seksual. Hermoso membantah melakukan ciuman tanpa paksaan.

Jaksa telah meminta hakim agar Rubiales hadir di hadapan pengadilan untuk memberikan kesaksian awal. Jika hakim Pengadilan Nasional setuju untuk mengadili kasus tersebut, hal ini akan mengarah pada penyelidikan pengadilan formal yang akan berakhir dengan rekomendasi agar kasus tersebut dihentikan atau disidangkan.

Jaksa Marta Durantez Gil juga meminta pihak berwenang Australia mengklarifikasi apakah insiden tersebut akan dianggap sebagai kejahatan seksual di negara tersebut.

Selain kemungkinan diadili pidana, Rubiales juga menghadapi penyelidikan pemerintah untuk menentukan apakah dia menyalahgunakan wewenangnya dengan mencium Hermoso atau mencoreng citra Spanyol dengan tindakannya.

Hasil penyelidikan bisa membuat bos sepak bola Spanyol yang berusia 46 tahun itu dinyatakan tidak layak memegang jabatannya selama dua tahun.

Tingkah laku Rubiales pada final di Australia pada 20 Agustus, termasuk memegang selangkangan secara tidak senonoh saat berada di samping ratu dan putri remaja Spanyol, dikombinasikan dengan pidatonya yang menantang telah mencemari gelar Piala Dunia Wanita dan memicu kemarahan luas di Spanyol.

Para pemain putri Spanyol mengatakan mereka tidak akan bermain lagi untuk negaranya kecuali ada perubahan besar di RFEF.

Federasi tersebut telah memecat pelatih tim wanita Spanyol Jorge Vilda, yang merupakan teman dekat Rubiales. Namun para pemain belum mengatakan apakah itu cukup bagi mereka untuk kembali ke lapangan.

Rubiales, mantan pemain dan mantan ketua serikat pemain terbesar Spanyol, telah memimpin federasi tersebut sejak 2018. Dia telah meningkatkan pendapatan dan pendanaan untuk sepak bola dari tingkat rendah dan olahraga putri. Namun keberhasilannya diwarnai dengan skandal.

Rubiales merevolusi Piala Super Spanyol pada tahun 2019 dengan membawanya ke Arab Saudi dengan imbalan 40 juta dolar AS per tahun. Langkah ini dikritik oleh kelompok perempuan dan hak asasi manusia atas perlakuan Arab Saudi terhadap perempuan dan kelompok minoritas. Pihak berwenang Spanyol juga meneliti kesepakatan tersebut, dan hakim investigasi sedang menyelidiki legalitas kontrak Piala Super.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement