Setali tiga uang dengan panjat tebing, cabang unggulan bulu tangkis yang banyak diharapkan menyumbang setidaknya tiga medali emas ternyata gagal total setelah tidak ada satu pun jago Indonesia yang berhasil menembus semifinal.
Hangzhou menjadi catatan terburuk bulu tangkis Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih satu pun medali dari tujuh nomor yang dipertandingkan, baik beregu maupun perorangan.
Indonesia selama ini dipandang sebagai salah satu negara papan atas untuk cabang olahraga bulu tangkis. Karenanya, kegagalan mendulang medali dari pentas Asian Games kali ini menjadi momentum berharga untuk melakukan evaluasi demi peningkatan prestasi dan integritas olahraga bulu tangkis itu sendiri di kancah internasional berikutnya.
Secara umum, mengutip apa yang dikatakan Menpora Dito, tidak tercapainya target prestasi tersebut menjadi momen introspeksi yang penting bagi dunia olahraga Indonesia. Dia berharap agar kekecewaan atas hasil saat ini justru menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dan kualitas persiapan atlet-atlet Indonesia pada masa-masa mendatang.
Apalagi tidak berselang lama akan digelar ajang olahraga multi-cabang yang skalanya lebih besar dari Asian Games Hangzhou, yakni Olimpiade Paris tahun 2024 mendatang.
"Kita akan mengevaluasi total seluruh cabang olahraga yang ikut di Asian Games dan akan kita analisis bagi yang meleset dari target. Ini sekiranya kita duduk bersama dan kita cari solusinya apa yang terbaik," ujar Dito.
Semoga setelah gelap di Asian Games Hangzhou, ada terang di Olimpiade Paris. Semoga...