Rabu 11 Oct 2023 15:03 WIB

Italia Tuan Rumah Euro 2032, Presiden FIGC Sebut Itu Momentum Benahi Stadion

Dibanding negara Eropa lainnya, infrastruktur stadion Italia dinilai tertinggal.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina.
Foto: figc
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Italia dan Turki terpilih sebagai tuan rumah bersama Piala Eropa (Euro) 2032. Penetapan ini berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) di Nyon, Swiss, Selasa (10/10/2023) siang waktu setempat.

Sebelumnya, Turki dan Italia secara terpisah mengajukan diri sebagai tuan rumah Euro 2032. Namun, kedua negara itu memutuskan mundur dan memilih untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama edisi ke-19 turnamen sepak bola paling bergengsi antarnegara Eropa tersebut.

Baca Juga

Selain menetapkan Italia dan Turki sebagai tuan rumah bersama Euro 2032, UEFA lewat keputusan Komite Eksekutif juga menunjuk Britania Raya dan Republik Irlandia sebagai tuan rumah Euro 2028. Berbeda dari Britania Raya dan Republik Irlandia, UEFA belum memilih stadion-stadion penyelenggara di Italia dan Turki.

Nantinya, Italia dan Turki diharapkan mengirimkan total 20 stadion yang dianggap berpotensi sebagai stadion penyelenggara. Dari 20 stadion tersebut, UEFA akan memilih 10 stadion, lima dari masing-masing negara. UEFA berharap semua proses ini sudah selesai pada Oktober 2026 mendatang.

Gelaran Euro 2032 akan menjadi turnamen sepak bola utama pertama yang digelar di tanah Italia sejak menjadi tuan rumah Piala Dunia 1990. Khusus untuk gelaran Euro, Italia sebelumnya pernah menjadi tuan rumah pada Euro 1968 dan 1980.

''Italia tidak pernah menjadi tuan rumah putaran final turnamen akbar sepak bola sejak Piala Dunia 1990. Ini menjadi saat yang tepat buat kami untuk bisa sepenuhnya fokus dan membuktikan kemampuan kami untuk mengorganisasi turnamen besar,'' kata Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriel Gravina, seperti dilansir Football Italia, Selasa (10/10/2023).

Gravina sadar tantangan terbesar dalam penunjukan Italia sebagai tuan rumah Euro 2032 adalah kesiapan infrastruktur dan stadion. Gravina cukup yakin, tiga stadion di Italia sudah memenuhi syarat untuk bisa menjadi tuan rumah turnamen sepak bola utama.

Namun, Italia masih membutuhkan tambahan dua atau tiga stadion yang dianggap bisa memenuhi standar UEFA dalam menggelar pertandingan di level tertinggi. Gravina pun berharap, gelaran Euro 2032 menjadi momentum buat Italia untuk bisa memperbaiki infrastruktur stadion.

''Kami masih memiliki kekurangan dua atau tiga stadion lagi. Namun, kami harus melihat lebih jauh dan menilai 2032 sebagai momentum untuk menawarkan ide dan perubahan kultur, dan infrastruktur stadion di negara ini. Kami harus memastikan event ini sebagai momentum dan kesempatan,'' jelas Gravina.

Dibanding negara-negara Eropa lain, terutama Inggris, Italia memang kerap dinilai tertinggal dalam hal infrastruktur stadion. Sebagian besar klub kontestan Serie A diketahui masih menyewa stadion dari pemerintah lokal. Pembangunan stadion baru pun diharapkan bisa segera berjalan menyusul penunjukan Italia sebagai tuan rumah Euro 2032.

Berdasarkan lansiran Football Italia, di atas kertas, Stadion Allianz, Turin (kandang Juventus), Stadion San Siro, dan Stadion Olimpico dinilai cukup layak dan mendapatkan penilaian positif dari UEFA. Namun, bukan tidak mungkin, penilaian dari UEFA ini bisa berubah pada masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement