REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pemain Manchester United (MU) yang paling sering menjadi kambing hitam musim ini datang untuk menyelamatkan tim dengan momen penting di babak kedua dalam kemenangan 1-0 atas FC Kopenhagen pada Rabu (25/10/2023) dini hari WIB. Ini memicu harapan tim Inggris untuk lolos ke Liga Champions.
Ada ejekan di dalam Old Trafford pada babak pertama ketika Iblis Merah kesulitan membuat kemajuan melawan tim dari Denmark itu. Cemoohan itu berubah menjadi sorakan untuk Maguire ketika bek tengah yang sering difitnah itu menyundul umpan silang dari pemain pengganti Christian Eriksen pada menit ke-72 untuk membawa tuan rumah unggul 1-0.
Onana, pemain lain yang berada di bawah tekanan pada tahap awal musim ini, mempertahankan kemenangan dengan penyelamatan penalti dari tendangan terakhir pertandingan, menepis tembakan Jordan Larsson – putra mantan striker Man United Henrik Larsson – yang dilakukan di menit ketujuh waktu tambahan.
"Itu memang seharusnya terjadi. Kami dimaksudkan untuk memenangkan pertandingan, penyelamatan luar biasa dan kemenangan yang didedikasikan untuk Sir Bobby dan keluarganya," kata Maguire usai pertandingan, dikutip dari Daily Mail, Rabu (25/10/2023).
Setelah kekalahan beruntun di pembukaan Grup A, ini merupakan kemenangan besar bagi tim besutan Erik ten Hag menjelang pertandingan kedua melawan Kopenhagen dalam dua pekan. Laga itu juga berpotensi menjadi momen besar bagi Maguire dan Onana.
Karier Maguire di Man United tampak suram ketika ia dicopot dari jabatan kapten di akhir musim dan tampak hampir pindah ke West Ham United. Maguire bertahan, terus mendapatkan waktu bermain bersama tim nasional Inggris, dan sekarang tampaknya kembali dalam performa bagus di skuad Ten Hag, setelah menjadi starter dalam tiga pertandingan terakhir MU di semua kompetisi.
Itu merupakan gol pertama Maguire sejak Februari 2022 dan ia terlihat emosional setelah menanduk bola ke bawah ke gawang di tiang jauh. "Saya telah diberi kesempatan dan saya ingin membantu tim dan mengembalikan klub ke tempat yang seharusnya," ujarnya.
Adapun Onana mendapat tekanan untuk mengubah gaya permainan Man United melalui distribusi bola dari belakang. Namun, kiper asal Kamerun ini telah melakukan sejumlah kesalahan besar sehingga membuat banyak orang bertanya-tanya apakah MU benar telah melepas kiper lamanya, David de Gea.
Ini bisa dibilang pertandingan terbaik Onana untuk Man United, ditandai tidak hanya dengan penyelamatan penalti setelah pelanggaran Scott McTominay terhadap Mohamed Elyounoussi. Akan tetapi juga dengan penyelamatan indahnya untuk menggagalkan tendangan kuat Lukas Lerager pada menit ke-50.