REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Novak Djokovic memecahkan rekor saat ia memenangi gelar ATP Finals untuk ketujuh kalinya pada Ahad (20/11/2023), berkat kemenangan 6-3, 6-3 atas Jannik Sinner di Turin, Italia.
Petenis peringkat satu dunia itu melampaui Roger Federer dalam catatan jumlah gelar juara di turnamen penutup musim, setelah menaklukkan petenis lokal Sinner di kandangnya sendiri, demikian dikutip dari AFP.
Djokovic menuju ATP Finals, setelah ia memenangi tiga gelar Grand Slam pada tahun ini. Dengan demikian, Djokovic total memiliki 24 gelar Grand Slam, dan 40 gelar Masters 1000.
Ia juga menutup musim yang begitu luar biasa dengan rekor lainnya, yakni menaklukkan dua petenis muda terbaik dalam perjalanannya menuju laga pamungkas ATP Finals.
Sinner berupaya untuk menjadi petenis Italia pertama yang mampu menjuarai ATP Masters, dan ia terlihat akan menjadi sosok yang mampu mewujudkan hal itu setelah mampu menaklukkan Djokovic di fase grup. Namun Sinner tidak mampu mengatasi kualitas Djokovic, sosok yang mampu memperbaiki penampilannya seiring berjalannya turnamen ini.
Bagaimanapun juga penampilan Sinner dalam perjalanannya menuju final cukup baik. Bahkan ia sempat menjadi penentu nasib Djokovic di turnamen ini, saat berhadapan dengan Holger Rune di fase grup. Seandainya Sinner kalah, maka Djokovic akan pulang lebih cepat.
Sinner menyelamatkan Djokovic dan pada akhirnya kedua petenis itu bertemu di final. Namun kualitas permainan Sinner di Pala Alpitour telah menimbulkan banyak rasa optimistis dan memberi sinyal bahwa ia berpeluang menjadi salah satu kandidat juara Grand Slam tahun depan.
Djokovic memegang kendali permainan pada awal pertandingan. Ia mematahkan service Sinner pada peluang pertama di gim keempat, dan kemudian dengan mudah memenangi set pembukaan. Dominasi Djokovic seolah membungkam para penonton yang mendukung Sinner, dan ia kembali mematahkan serve lawan pada awal set kedua.
Djokovic mendapatkan 14 poin beruntun dari gim terakhir set pertama sampai gim ketiga set kedua, yang dimenangi Sinner dengan mengandalkan pukulan servenya.
Sinner terlihat akan kalah namun ia memperlihatkan ketangguhan dan membuat para penonton tetap berada di bangkunya masing-masing saat ia melakukan serve di gim ketujuh. Setelah Djokovic memiliki dua break point, Sinner kemudian mampu mengejar untuk mengubah skor menjadi 4-3.
Namun ia tidak mampu lagi mengatasi gempuran Djokovic dan pada akhirnya Sinner memastikan kemenangan bagi sang petenis Serbia akibat double fault.