Kamis 23 Nov 2023 20:19 WIB

Aroma Balas Dendam Warnai Duel Argentina Vs Brasil

Argentina menelan pil pahit dalam pertemuan terakhir kedua tim di Copa America U-17.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sejumlah pesepak bola Timnas Argentina berlatih dalam latihan resmi jelang pertandingan babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Timnas Argentina akan menghadapi Timnas Brasil pada Jumat (24/11) di Jakarta International Stadium (JIS).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pesepak bola Timnas Argentina berlatih dalam latihan resmi jelang pertandingan babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Timnas Argentina akan menghadapi Timnas Brasil pada Jumat (24/11) di Jakarta International Stadium (JIS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah partai klasik bakal tersaji pada perempat final Piala Dunia U-17 2023. Argentina bertemu Brasil.

Dua raksasa Amerika Selatan bertarung di lapangan. Duel tersebut berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (24/11/2023), pukul 19.00 WIB. Bagi Albiceleste, laga ini bukan hanya tentang perebutan tiket semifinal.

Baca Juga

Lebih dari itu, ada nuansa ingin membalas dendam. Pasalnya, Argentina menelan pil pahit dalam pertemuan terakhir kedua tim di Copa America U-17 2023. Saat itu skuad polesan Diego Placente takluk 2-3 dari sang rival.

Di akhir turnamen, Brasil berjaya. Selecao jadi juara. Tim Tango menempati urutan ketiga.

"Para pemain akan mendapat kesempatan untuk membalas dendam. Sekarang yang berbeda, anak-anak punya banyak pengalaman, dan tidak bermain di ketinggian," kata Placente, dikutip dari FIFA.com, Kamis (23/11/2023).

Sebelumnya, pada babak 16 besar, Argentina menggila. La Albiceleste menaklukkan Venezuela, 5-0. Sang arsitek melihat anak asuhnya bermain dengan kebebasan.

Semua memberikan yang terbaik. Hasilnya terasa. Segala instruksinya berjalan efektif. 

"Saya senang dengan level yang mereka tunjukkan," ujar Placente.

Para pemain Argentina termotiviasi untuk menjadi juara. Pasalnya ini satu-satunya kategori turnamen sepak bola yang belum pernah dimenangkan negara tersebut. Saatnya membuat sejarah.

Penyerang La Albiceleste, Claudio Echeverri, turut bereaksi. Ia menegaskan, mereka sudah bekerja keras mempersiapkan diri selama dua tahun. Tak jarang ia dan rekan-rekannya diminta memperhatikan cara bermain skuad senior. Saatnya anak asuh Placente memberikan segalanya di JIS demi menyingkirkan sang rival klasik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement