Jumat 24 Nov 2023 05:17 WIB

Pelatih Prancis U-17 Observasi Kekuatan Uzbekistan U-17

Pelatih Prancis U-17 Jean-Luc Vannuchi pun mengaku buta dengan kekuatan lawan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Timnas Prancis melakukan selebrasi usai berhasil menang melawan timnas Senegal pada babak 16 besar Piala Dunia U17 di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu (22/11/2023). Timnas Prancis berhasil lolos ke babak perempat final usai berhasil mengalahkan timnas Senegal lewat adu penalti dengan skor 5-3.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemain Timnas Prancis melakukan selebrasi usai berhasil menang melawan timnas Senegal pada babak 16 besar Piala Dunia U17 di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu (22/11/2023). Timnas Prancis berhasil lolos ke babak perempat final usai berhasil mengalahkan timnas Senegal lewat adu penalti dengan skor 5-3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Prancis U-17 akan berhadapan dengan Uzbekistan U-17 di babak perempat final Piala Dunia U-17 2023. Uzbekistan U-17 tampil mengejutkan dengan menyingkirkan Inggris U-17 yang lebih diunggulkan.

Pelatih Prancis U-17 Jean-Luc Vannuchi pun mengaku buta dengan kekuatan lawan dan mulai mengobservasinya.

Baca Juga

Di sisi lain, Prancis U-17 harus bekerja keras untuk menyingkirkan Senegal U-17 dalam laga di babak 16 besar di Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (22/11/2023) malam. Prancis akhirnya merebut tiket ke perempat final setelah menang 5-3 lewat adu penalti.

Prancis bergabung dengan Uzbekistan U-17, Maroko U-17, dan Mali U-17 pada laga di perempat final di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023). Prancis akan mendapat ujian dari Uzbekistan U-17. Pelatih Vannuchi mengatakan, masih buta dengan kekuatan calon lawannya. Pasalnya, ini baru kali pertama Prancis berhadapan dengan tim berjuluk Serigala Putih.

"Saya tidak tahu permainan mereka (Uzbekistan) itu seperti apa. Saya kira Uzbekistan adalah tim yang baru bagi kami. Bila mereka mampu mengalahkan Inggris, artinya mereka adalah tim yang bagus. Kami akan mulai bekerja melakukan observasi untuk pertandingan-pertandingan Uzbekistan," kata Vannuchi.

Menjadi tim terakhir yang memastikan diri lolo ke babak perempat final, Vannuchi mengaku bahagia. Apalagi Prancis harus melewati pertandingan yang sulit melawan Senegal U-17.

"Melawan Senegal U-17 adalah pertandingan yang melelahkan. Mereka bermain 'direct', filosofi bermain yang sangat berbeda dengan tim Eropa seperti kami. Ini membuat para pemain kelelahan terutama di babak kedua," kata Vannuchi.  

Vannuchi menegaskan dirinya tetap melakukan evaluasi tim, terutama problem di lini depan. Meski mendapat banyak peluang, tetapi Prancis kesulitan mencetak gol. "Di laga itu, kami mendapatkan bola, tapi juga langsung kehilangan bola itu. Hal ini tidak boleh terjadi lagi di laga selanjutnya," ujarnya.  

Untuk bisa bersaing di level ini, Vannuchi mengatakan, dirinya mempersiapkan semua skenario. Termasuk adu penalti. Bahkan ia menyiapkan latihan khusus untuk tendangan penalti atau bagaimana cara mendapatkan poin atau gol dari free kick.

"Ya tentu, semua skenario disiapkan. Kami latihan khusus. Bekerja setiap hari di turnamen dan berada dalam situasi tekanan yang keras akan sangat sulit, makanya kami latih. Meskipun nyatanya di lapangan tidak sama dengan latihan," kata Vannuchi menjelaskan.1

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement