REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Lazio Maurizio Sarri mempertanyakan masa depannya di klub ibu kota Italia setelah runner-up Serie A musim lalu itu dikejutkan oleh tim papan bawah Salernitana. Lazio tumbang 1-2 di markas Salernitana, Stadion Arechi, Sabtu (25/11/2023). Ini merupakan kekalahan keenam Lazio di liga musim ini.
Lazio, yang unggul lebih dulu melalui penalti Ciro Immobile pada babak pertama, kebobolan dua kali pada paruh kedua. Biancoleste berada di urutan ke-10 klasemen dengan 17 poin, awal terburuk mereka di Serie A sejak 2013-14.
Sarri menyalahkan sikap dan mentalitas para pemain. Sarri mengatakan, jika manajemen tim nerasa dia bagian dari masalah, maka dia bersedia mundur.
"Sesuatu harus dilakukan untuk mematahkan kelambanan ini," kata Sarri kepada wartawan setelah pertandingan.
"Skuad telah kehilangan karakter dan inisiatif. Setelah mencetak gol pada babak pertama, kami kembali dengan harapan bisa mengendalikan permainan selama 50 menit. Itu bukanlah karakteristik kami sebagai sebuah tim," ujar Sarri.
"Jika dalam beberapa hari ke depan saya mengevaluasi dan menemukan bahwa itu adalah kesalahan saya, saya akan menjadi orang pertama yang mengambil keputusan untuk pergi dengan berbicara kepada Presiden," ungkapnya.
Terlepas dari awal yang buruk di Serie A, Lazio berada di urutan kedua grup Liga Champions dengan tujuh poin, satu poin di belakang Atletico Madrid dan satu angka di atas Feyenoord yang berada di urutan ketiga. Lazio akan menjamu tim di posisi terbawah, Celtic, pada Rabu (30/11/2023).
"Saya khawatir dengan mentalitas tim yang berjuang untuk menemukan jati dirinya kembali," kata Sarri. "Terkadang Liga Champions dapat memberikan keajaiban dan semoga memberikan mentalitas yang berbeda."