REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stefano Pioli melihat kemajuan performa AC Milan dalam kemenangan 1-0 atas Fiorentina di Serie A, Ahad (26/11/2023) dini hari WIB, meskipun itu bukanlah penampilan yang paling menggembirakan. Dalam kesempatan serupa, ia bercanda bisa saja menjadi kakek dari Francesco Camarda, pemain yang mencatatkan rekor debutan termuda di Serie A.
Rossoneri belum pernah meraih kemenangan dalam empat laga beruntun di Serie A. Jadi Milan sangat membutuhkan poin sempurna untuk kembali ke jalur yang benar dan mempertahankan peringkat tiga, khususnya setelah Napoli mengalahkan Atalanta.
Penalti Theo Hernandez menjadi penentu kemenangan, saat ia dijatuhkan oleh Fabiano Parisi. Di sisi lain, Mike Maignan juga berkontribusi besar dalam kemenangan Milan setelah melakukan penyelamatan sensasional dengan wajahnya untuk menepis tendangan Rolando Mandragora pada menit-menit akhir.
"Wajar jika penampilan kami bukan yang paling tajam, bukan yang paling berkualitas. Kami memiliki babak pertama yang baik, kemudian secara mental itu tidak bisa menjadi penampilan terbaik kami. Namun kami membuat kemajuan di sana dengan menderita, bertahan dan membawa pulang poin," kata Pioli kepada Sky Sport Italia.
"Kami tahu bahwa kami selalu tertahan atau kalah di babak kedua pada laga-laga sebelumnya. Kemenangan ini harus memberikan kami kepercayaan diri dan keyakinan yang lebih besar ke depannya," ujar Pioli.
Sang pelatih tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa Milan telah kehilangan identitas mereka atau perlu mengubah pendekatan sepenuhnya.
"Mentalitas membuat perbedaan. Atmosfer di stadion juga tidak sama seperti biasanya. Saya pikir kami memiliki pendekatan yang tepat untuk bangkit dari momen sulit ini dan mempersiapkan diri untuk laga berikutnya yang akan menentukan ambisi kami di Liga Champions," ungkapnya.
Ia yakin, ketika Milan mendapatkan hasil yang sedikit lebih konsisten, mereka dapat kembali memainkan gaya sepak bola yang indah. "Ada saat-saat di mana Anda harus melakukan hal-hal seperti ini," katanya berdalih soal permainan Milan yang sedikit pragmatis dan pemilihan pemain yang diturunkan.
Milan mungkin lebih bertahan dari biasanya, bermain lebih dalam dan mengundang Fiorentina untuk menyerang, karena mereka tahu bahwa Viola memiliki masalah serius dalam mengonversi tekanan mereka menjadi gol.
"Fiorentina hampir tidak pernah menekan para bek sayap mereka seperti yang kami harapkan di babak pertama. Pada babak kedua, kami tidak berniat untuk bermain lebih dalam, namun kami dipaksa untuk melakukan hal tersebut karena mereka memainkan bola-bola panjang ke depan. Itu bukan pendekatan umum kami, tetapi kami telah membuktikannya saat melawan PSG bahwa kami tahu bagaimana caranya untuk bertahan," kata dia.
Yang menjadi perhatian Pioli adalah Milan mengambil risiko dalam situasi bola mati dan hal tersebut dibayar mahal. Menurut dia, Rossoneri harus memperbaiki hal tersebut.
Milan akan kembali ke San Siro pada Rabu (29/11/2023) dini hari WIB untuk menjamu Borussia Dortmund dalam laga perebutan tempat di babak gugur. Ini menyebabkan fokus Pioli terbagi.
"Kemenangan atas PSG telah meningkatkan peluang kami dan kemenangan melawan Dortmund akan membuat perbedaan besar. Para pemain tahu performa seperti apa yang mereka butuhkan malam itu, jadi di satu sisi, hal itu membuat pekerjaan saya lebih mudah," jelasnya.
Milan mencetak sejarah, saat Pioli memberikan Francesco Camarda debut pada usia 15 tahun dan 260 hari. Ia menjadi pemain termuda yang merumput di Serie A.
Camarda beruntung karena Olivier Giroud terkena skorsing, sementara Rafael Leao dan Noah Okafor cedera. Hanya Luka Jovic yang tersisa. Ia kembali tampil mengecewakan sehingga memaksa Pioli memasukkan Camarda menggantikan Jovic.
"Francesco adalah anak yang baik, dia bekerja dengan baik dan kami juga membutuhkan kesegarannya. Ia masih sangat muda, tetapi juga sangat dewasa. Kami semua sangat senang untuknya. Saya bisa saja menjadi kakeknya," ujar Pioli.