Sabtu 09 Dec 2023 14:59 WIB

IOC Izinkan Rusia Berkompetisi di Olimpiade 2024 Paris Sebagai Atlet Netral

Hanya ada 8 atlet asal Rusia dan 3 atlet Belarusia yang lolos jadi atlet netral.

Bendera Rusia dikibarkan di atas logo Olimpiade/ilustrasi.
Foto: AP
Bendera Rusia dikibarkan di atas logo Olimpiade/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberi lampu hijau untuk partisipasi atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade 2024 Paris tahun depan sebagai partisipasi netral, di luar pertandingan beregu dan selama mereka tidak secara aktif mendukung perang terhadap Ukraina.

IOC, seperti disiarkan AFP, Sabtu (9/12/2023), mengatakan saat ini hanya ada delapan atlet asal Rusia dan tiga atlet Belarusia yang lolos sebagai atlet netral. Sebagai perbandingan, lebih dari 60 atlet Ukraina telah lolos ke Olimpiade Paris tahun depan.

Baca Juga

Dewan Eksekutif IOC memutuskan bahwa atlet netral perorangan yang telah lolos melalui sistem kualifikasi federasi internasional yang ada di lapangan akan dinyatakan memenuhi syarat untuk bertanding di Olimpiade Paris 2024.

Namun, hanya jika para atlet itu memenuhi persyaratan kelayakan yang ketat. Hal itu termasuk pengecualian tim atlet dengan paspor Rusia atau Belarusia.

Adapun persyaratan lain termasuk pengecualian adalah atlet yang secara aktif mendukung perang serta atlet yang terikat kontrak dengan militer Rusia atau Belarusia atau Badan Keamanan Nasional.

Selain itu, tidak ada bendera, lagu kebangsaan, warna, atau identifikasi lain apa pun dari Rusia atau Belarusia yang akan ditampilkan di Olimpiade Paris 2024 di tempat resmi atau acara resmi apa pun. "Tidak ada pejabat pemerintah atau negara Rusia atau Belarusia yang akan diundang atau diakreditasi untuk Olimpiade Paris 2024."

Atlet dari Rusia dan Belarusia telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina pada Februari 2022.

Namun, selama setahun terakhir sejumlah cabang olahraga Olimpiade telah melonggarkan pembatasan sehingga memungkinkan atlet dari kedua negara tersebut untuk kembali berkompetisi dalam kondisi tertentu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement