REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim 2022/23 bagi Bayern Munchen merupakan musim yang diingat dengan berbagai alasan buruk. Mereka tersingkir dari DFB Pokal dan Liga Champions pada babak gugur, sementara perebutan gelar Bundesliga berlangsung sengit. Jika Borussia Dortmund memenangi pertandingan terakhir mereka musim ini, Die Roten akan kehilangan gelar.
Penampilan Bayern sepanjang musim lalu tidak konsisten. Mereka meraih hasil yang baik dan buruk secara bergantian. Atas ketidakkonsistenan ini, Julian Nagelsmann dipecat dari posisi pelatih kepala pada akhir Maret lalu.
Kepergian Nagelsmann sangat mengejutkan bagi para pemain dan penggemar. Bayern masih hidup di ketiga kompetisi ketika mereka berpisah dengan Nagelsmann. Hasan Salihamidzic dan Oliver Kahn merasa seorang pelatih baru dibutuhkan untuk meningkatkan hasil dan penampilan. Thomas Tuchel ditunjuk sebagai pelatih kepala yang baru setelah kepergian Nagelsmann.
Julian Nagelsmann dengan cepat pindah ke posisi baru saat ia ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional Jerman pada bulan Oktober. Saat berbicara dengan ZDF pekan lalu (via iMiaSanMia), Nagelsmann buka-bukaan mengenai bagaimana ia menjalani segalanya setelah pemecatannya di Bayern. Pelatih asal Jerman ini juga merasa bahwa ia tidak pernah kehilangan kendali di ruang ganti Munchen.
""Ketika Anda mengambil pekerjaan di klub besar, Anda tahu apa yang Anda hadapi - itu selalu bisa terjadi. Saya tidak jatuh ke dalam lubang setelah itu. Saya mencoba merefleksikan apa yang telah saya lakukan dengan benar dan apa yang salah. Tentu saja saya tidak senang dengan cara itu (pemecatan) terjadi. Namun begitulah sepak bola, saya tidak bisa menyalahkan klub. Kehilangan ruang ganti? Saya tidak merasakan hal itu. Beberapa hal tidak disampaikan dengan cara yang baik, contohnya liburan ski," kata dia.
Nagelsmann juga bersikeras bahwa tidak ada kepahitan antara dia dan para petinggi Bayern terlepas dari cara pemecatannya. Perwakilan pelatih asal Jerman ini mengetahui keputusan klub melalui media sebelum disampaikan kepadanya. Beberapa pemain juga secara terbuka mengungkapkan kekecewaan mereka atas keputusan klub memecat Nagelsmann.
Bayern memenangi Bundesliga dan Piala Super DFB di bawah asuhan Nagelsmann. Pelatih asal Jerman ini diharapkan menjadi bagian dari rencana jangka panjang di Bayern sejak ia menandatangani kontrak selama lima tahun. Terdapat beberapa penampilan yang berkesan di bawah asuhannya, tapi para petinggi klub terlalu cepat menyerah.
Mantan pelatih Hoffenheim tersebut dapat saja kembali ke manajemen klub pada musim panas. Paris Saint-Germain, Tottenham Hotspur, dan Chelsea sempat dikaitkan dengan Nagelsmann, namun pembicaraan gagal karena berbagai alasan. Ia akhirnya menggantikan Hansi Flick sebagai pelatih kepala tim nasional Jerman dengan kontrak selama satu tahun.
Nagelsmann tidak menikmati awal yang baik sebagai pelatih tim nasional Jerman. Ia ditugaskan untuk mendapatkan penampilan yang baik dari tim pada Euro musim panas mendatang di kandang sendiri. Leon Goretzka yakin bahwa Jerman akan tampil baik di bawah asuhan Nagelsmann. Waktu yang akan menjawab apakah Nagelsmann akan terus menjadi pelatih tim nasional atau kembali ke sepak bola klub setelah Euro pada musim panas mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
