Selasa 02 Jan 2024 21:17 WIB

Tumben, Mourinho Puji Setinggi Langit Juventus dan Tifosi-nya

Padahal bukan rahasia lagi Bukan rahasia lagi bahwa Mourinho termasuk musuh tifosi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri dan pelatih Roma Jose Mourinho tampak akrab saat kedua tim berjumpa akhir pekan kemarin.
Foto: AP Photo/Marco Alpozzi
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri dan pelatih Roma Jose Mourinho tampak akrab saat kedua tim berjumpa akhir pekan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pemandangan unik terlihat sebelum dan sesudah laga Juventus menghadapi AS Roma pada giornata ke-18 Serie A musim 2023/24. Grande Partita itu berlangsung di markas Juve, Stadion Allianz, Turin, Ahad (31/12/2023) dini hari WIB.

Pelatih kubu tamu, Jose Mourinho tertangkap kamera menatap ke tribun ultras I Bianconeri. Mourinho melakukan hal itu berkali-kali, selama periode pemanasan. Bukan rahasia lagi jika ia termasuk musuh tifosi Nyonya Tua.

Baca Juga

Namun kali ini sedikit berbeda. Ia enggan memunculkan kesan rivalitas. Ia malah memuji mentalitas berbagai elemen di Juventus.

Roma takluk 0-1. Gol tunggal kemenangan Juve tercipta pada awal babak kedua. Tembakan Adrien Rabiot merobek jala Rui Patricio.

Setelah pertandingan, Mou tak terlaku fokus pada sisi teknis. Ia merasakan atmosfer sebuah stadion yang hanya fokus pada kemenangan. Tidak peduli bagaimana timnya bermain.

"Ada tembok di Turin, dan bahkan stadion pun dididik tentang hal ini. Mereka bermain untuk menang, dan jika mereka harus bertahan, tidak masalah karena mereka hanya ingin menang. Mereka bahkan merasakan kegembiraan saat melakukannya," kata sosok yang menamakan diri the Special One ini, dikutip dari Football Italia, Selasa (2/1/2023).

Mourinho menampakkan bahasa tubuh bersahabat selama di lapangan. Ia sempat menyapa salah seorang staf Massimiliano Allegri. Ia juga berbicara dengan Mattia Perin.

Tak berlebihan apa yang diutarakan Mou. Juve adalah klub yang sangat berfokus pada hasil akhir. Terkadang, nyaris sepanjang pertandingan mereka memilih bertahan jika dalam keadaan unggul.

Situasi ini merupakan bagian dari sejarah tim tersebut. Pada saat yang sama, tidak selalu berjalan baik, apalagi di era sepak bola modern seperti ini.

Itulah mengapa Allegri sering dihantam kritikan. Ia dianggap sebagai pelatih yang terlalu takut memainkan strategi menyerang. Alhasil, di beberapa kesempatan, permainan Juve sangat membosankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement