REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic kecewa berat timnya gagal mencatat kemenangan setelah ditahan imbang 2-2 oleh Persikabo 1973 pada pertandingan pekan ke-24 Liga 1 Indonesia di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Ahad (4/2/2024).
"Sebenarnya tidak ada yang senang dengan hasil ini karena kami berekspektasi menang. Tapi ada keadaan saat tim sedang dalam situasi sulit. Kami bermain di stadion yang berbeda dengan kandang kami tanpa adanya suporter," kata Risto Vidakovic dalam laman resmi klub.
Risto menilai timnya sudah memberikan segalanya tetapi sayang lawan mencetak gol pada menit-menit terakhir. "Kami harus bisa melupakan pertandingan hari ini secepatnya, kemudian fokus ke pertandingan berikutnya," sambung dia.
PSS unggul 2-1 hingga menit ke-90 sebelum Lucky Octavianto memaksa laga berakhir 2-2. Risto menilai pemain-pemainnya sudah bermain bagus dan tidak terpengaruh karena tertinggal lebih dulu dari Persikabo 1973 yang mencetak gol lewat Keven Aleman.
Gol itu disamakan oleh Jonathan Bustos, sebelum Esteban Vizcarra membawa PSS berbalik unggul pada menit ke-62. Mantan pelatih Borneo FC itu juga menilai pergantian pemain bukan faktor yang membuat Super Elang Jawa gagal memetik kemenangan.
"Tidak ada alasan untuk mengganti pemain karena kami butuh pemain yang tinggi. Saya tetap menjaga pemain tinggi tetap di dalam lapangan dan itulah alasan kenapa saya tidak mengganti pemain," kata Risto.
Hasil ini membuat PSS Sleman tertahan pada peringkat ke-14 klasemen Liga 1 Indonesia dengan 27 poin dari 24 pertandingan.