REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari satu pekan lagi, kepemimpinan Erick Thohir di PSSI mencapai setahun. Pada 16 Februari 2023, sosok yang juga bertugas sebagai Menteri BUMN itu terpilih sebagai Ketua Induk Sepak Bola Indonesia ini.
Gebrakan Erick menghadirkan sejumlah hal positif. Itu terlihat di berbagai bidang. Semua bermula sejak Mei 2023.
Saat itu tim nasional Indonesia U-22 meraih medali emas cabang olahraga sepak bola di SEA Games Kamboja 2022. Pertama kali dalam 32 tahun. Penantian panjang terbayar lunas.
Sebulan kemudian, tepatnya pada Juni 2023, para penggawa Garuda mendapatkan kesempatan langka. Asnawi Mangkualam dan rekan-rekan beruji coba melawan timnas Argentina. Awak merah putih takluk 0-2 dari La Albiceleste di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Sebuah pertandingan yang memanjakan mata puluhan ribu penggemar. Pasalnya, lawan yang dihadapi merupakan Juara Piala Dunia 2022. Erick berperan penting mengupayakan kedatangan skuad polesan Lionel Scaloni ke tanah air.
Lalu pada September 2023, timnas Indonesia U-23, lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Pertama kalinya para Garuda Muda mengukir prestasi tersebut.
Kemudian pada November 2023, negara kita terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Puluhan pertandingan berlangsung di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo. Semuanya berjalan lancar. Jerman keluar sebagai pemenang.
Teranyar, pada Januari 2024, dua momen berkelas tercipta. Indonesia mentas di Piala Asia pertama kali sejak 2007. Anak asuh Shin Tae-yong lolos ke babak 16 besar.
"Hampir satu tahun saya mengemban amanah menjadi Ketua Umum PSSI. Alhamdulillah kita mampu mencetak prestasi membanggakan yang merupakan hasil kerja keras seluruh pihak termasuk pemerintah, Asprov PSSI, klub, pelatih, pemain dan juga suporter.
"Salah satunya, saat meraih medali emas di SEA Games 2023 di Kamboja, yang telah dinantikan selama 32 tahun. Timnas Indonesia juga berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023," tulis Erick di instagramnya, yang dikutip pada Senin (12/2/2024).
Ia menegaskan, ini baru permulaan. Banyak target telah diusung. Semuanya mengarah pada satu tujuan.
Apalagi kalau bukan untuk masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik. Erick terus berupaya mencapai hal itu. Ia melakukan berbagai terobosan, inovasi, mengembangkan jaringan hingga ke level internasional.
"Ini baru awal. Semoga sepak bola kita semakin maju dan berprestasi," kata mantan Presiden Inter Milan ini.
Masih banyak fakta lain yang menunjukkan perubahan positif geliat lapangan hijau di tanah air. Peringkat FIFA Indonesia juga mengalami kenaikan dari 151 kini berada di urutan ke-146.